Suara.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) tampaknya tak satu suara soal rencana impor beras gelombang kedua yang akan dilakukan pada Februari 2023 mendatang sebanyak 300 ribu ton.
Pasalnya, Mendag Zulhas mewanti-wanti bahwa keran impor beras terakhir akan dilakukan pemerintah sampai akhir bulan Januari ini.
"Kalau dibatalin (impor beras) ya tidak apa-apa, kan tanggung jawab bukan saya, ini kan semua perintah negara," kata Buwas di Gedung DPR RI dikutip Selasa (17/1/2023).
"Kalau diminta dibatalin ya batalin, gitu kita mah, tidak ada masalah, tidak usah dibikin pusing," tambah Buwas.
Diketahui rencananya Perum Bulog bakal mendatangkan impor beras gelombang kedua pada Februari 2023 sebanyak 300 ribu ton, setelah sebelumnya melakukan impor beras pada Desember 2022 lalu sebanyak 200 ribu ton. Sehingga total ada sekitar 500 ribu ton beras impor dengan nilai Rp4,4 triliun untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP).
Sebelumnya Mendag Zulhas menoak mentah-mentah rencana impor beras yang akan dilakukan Perum Bulog terebut.
Dia mengemukakan, untuk impor beras akan disetop pada akhir Januari 2023 ini.
"Beras Januari end, enggak boleh lagi (impor beras). Januari. Enggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari. Abis itu enggak bisa lagi," ujar Mendag dikutip Senin (16/1/2023).
Mendag pun mengaku tidak mau ambil pusing soal rencana Bulog yang akan mendatangankan impor beras sebanyak 300 ribu ton tersebu. Dia bilang saat ini sejumlah daerah di Tanah Air sudah melakukan panen raya, sehingga lebih baik menyerap hasil tani dalam negeri.
Baca Juga: Zulhas Panen Padi Pertama 2023 di Mulyaharja Bogor
"Ya salahin sendiri dong. Kita beli petani lah, kan udah panen. Beli ke petani yang banyak baru setelah itu kita operasi pasar," kata Zulhas.