Setelah Bandara Halim Perdanakusuma, Giliran Bandara Komodo Atap Terminalnya Bocor

Selasa, 17 Januari 2023 | 10:06 WIB
Setelah Bandara Halim Perdanakusuma, Giliran Bandara Komodo Atap Terminalnya Bocor
Atap Bandara Komodo yang Bocor/Dok Kemenhub
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengakui adanya kejadian atap terminal Bandara Komodo yang bocor. Plafon tersebut bocor setelah diguyur deras pada Senin (16/1) pagi.

Dalam keterangan tertulisnya, Kemenhub menuturkan kebocoran plafon terminal itu telah terjadi sejak hujan yang cukup tinggi pada tanggal 15 Januari 2023 pukul 22.30 WITA hingga 16 Januari 2023.

"Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo bersama dengan kontraktor segera melakukan  investigasi dan perbaikan area yang terdampak kebocoran," tulis Kemenhub seperti dikutip, Selasa (17/1/2023).

Untungnya, saat plafon bocor belum ada aktivitas penumpang, sehingga tidak mengganggu jalannya operasional bandara dan penerbangan.

Baca Juga: Runway Bandara Halim Perdanakusuma Terkelupas, Padahal Baru Direvitalisasi

"Pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan dan tidak ada dampak terhadap operasional penerbangan akibat kebocoran tersebut," kata Kemenhub.

Dalam hal ini, Kemenhub selalu mengingatkan, agar setiap penyelenggara bandara dan stakeholder penerbangan selalu mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

Serta, selalu meningkatkan pelayanan guna kenyamanan para pengguna jasa transportasi udara.

Runway Bandara Halim Terkelupas

Sebelumnya, Landasan pacu atau runway Bandara Halim Perdanakusuma terkelupas pada Senin (16/1/2023) kemarin. Hal ini diketahui, setelah pemerhati penerbangan Alvin Lie mendapat informasi bahwa runway Bandara Halim sempat terkelupas.

Baca Juga: Kemenhub Optimalkan Pemanfaatan Aset di Pelabuhan Tanjung Redeb

Padahal, Bandara tersebut baru dibenahi dan direvitalisasi yang selesai pada Oktober 2022 lalu.

"Jika permukaan landasan pacu mengelupas, tidak laik, bahkan membahayakan penerbangan," kata Alvin kepada wartawan, yang ditulis, Selasa (16/1/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI