Kemnaker Turunkan Tim Investigasi Usut Kerusuhan Pekerja di Morowali Utara

Senin, 16 Januari 2023 | 15:56 WIB
Kemnaker Turunkan Tim Investigasi Usut Kerusuhan Pekerja di Morowali Utara
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Unjuk rasa yang berakhir aksi anarkis terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Petasia Timur, Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/1/2023) malam. Kericuhan pekerja di perusahaan tambang nikel tersebut menyebabkan meninggalnya pekerja di lokasi proyek.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyatakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sangat prihatin atas kejadian tersebut dan akan menurunkan tim investigasi dari unsur pengawas ketenagakerjaan, mediator dan pengantar kerja ke lokasi PT GNI.

"Tim Kemnaker akan terus melakukan pendampingan kepada Tim Pengawas Ketenagakerjaan Daerah untuk penanganan masalah permasalahan yang terjadi. Termasuk menyusun langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa," kata Ida Fauziyah, di Jakarta, Senin (16/1/2023).

"Kemnaker sangat prihatin dan ikut berduka atas aksi anarkis yang menyebabkan korban jiwa dalam kejadian tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Rusuh PT GNI Morowali Utara, Kapolda Sulteng: Ini Akumulasi Dari Kecil Tiba-tiba Jadi Besar

Selain itu, Kemnaker juga telah melakukan koordinasi intensif dengan jajaran Disnaker Kabupaten Morowali Utara dan Disnaker Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengetahui penyebab terjadinya aksi anarkis.

"Kami secara intensif terus koordinasi dengan Disnaker provinsi Sulawesi Tengah dan Disnaker Kabupaten Morowali Utara dan meminta kedua pihak yakni perwakilan Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan PT GNI segera melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan," ujarnya.

Ida Fauziyah mengungkapkan dari informasi yang dihimpun, kericuhan disebabkan terkait permasalahan ketenagakerjaan yang dituntut oleh perwakilan SPN. Di antaranya tuntutan soal K3, pengupahan dan PHK sehingga anggapan bahwa kerusuhan ini dipicu oleh keberadaan tenaga kerja asing tidaklah benar.

"Sebagian tuntutan pekerja telah diterima dan akan dipenuhi perusahaan. Namun kami tetap melakukan penelusuran, mediasi, dan pemeriksaan bersama Disnaker setempat," terangnya.

Baca Juga: Kondisi PT GNI Morowali Utara Mulai Kondusif, Petugas Keamanan Masih Berjaga-jaga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI