Harga Bitcoin Bertahan di Atas US$21.000, Diprediksi Melemah Tipis

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 16 Januari 2023 | 10:54 WIB
Harga Bitcoin Bertahan di Atas US$21.000, Diprediksi Melemah Tipis
Bitcoin (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga kripto memperlihatkan kekuatannya selama sepekan terakhir. Kripto dengan pasar terbesar, Bitcoin meroket sejak dua hari kemarin, dan kini bertahan di angka US$21.115,90 atau sekitar Rp317.123.542.

Sejumlah pengamat menganggap penguatan ini sebagai langkah awal sebelum BTC mencapai potensi tertingginya.

Melansir dari Cointelegraph, harga Bitcoin yang mampu bertahan di atas level US$20.000 merupakan tumpuan awal dari analisis sejumlah pengamat untuk kembali mencapai nilai tertingginya. Sebelumnya, level US$ 21.095 sempat tercapai pada 13 Januari 2023 ini.

Penguatan BTC setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) disebut-sebut sebagai pemicu penguatan koin kripto lainnya.

Baca Juga: Kripto Merana Awal Tahun 2023, Prospek Makin Suram atau Bangkit?

Meski demikian, tren penguatan ini belum bisa memastikan potensi pelemahan di masa depan. Namun, pengamat memperkirakan, setidaknya dalam beberapa hari ke depan BTC akan bertahan di atas US$20.000.

"Tren bullish baru sejak 1 Januari lalu mendorong bitcoin ke level $18,6 - $18,9k, namun persilangan ke $19k diperlukan untuk meraih aliran perdagangan baru di kisaran $19-$21k," sebut analis dari Glassnode.

"Fluktuasi mungkin terjadi pada level tersebut karena Bitcoin akan menghadapi tren penurunan jangka menengah. Jika harga gagal menembus garis tren, kami perkirakan retrace menuju area $16-$17k," sambung artikel terkait.

Investor disarankan untuk serok Bitcoin di level US$16.000 atau lebih rendah jika potensi tersebut kembali berulang. Namun, dengan kisaran harga saat ini, dengan volume yang lebih sedikit reli Bitcoin mungkin belum mampu menembus angka US$22.000.

Halangan Penguatan BTC

Baca Juga: Bappebti Targetkan Bursa Kripto Meluncur Tahun Ini

Tren PHK massal dan potensi resesi yang masih menghantui dunia saat ini diprediksi masih menjadi ganjalan untuk penguatan kripto.

Merujuk pada data di masa lampau, pergerakan Bitcoin masih di bawah rata-rata 200 per pekan. Sementara, analis pasar independen Rekt Capital mengatakan, harga Bitcoin kemungkinan besar sudah mencapai dasar makro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI