59.938 Warga China Meninggal Akibat COVID-19 Saat Pergantian Tahun, Ekonomi Terguncang Lagi?

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 15 Januari 2023 | 11:42 WIB
59.938 Warga China Meninggal Akibat COVID-19 Saat Pergantian Tahun, Ekonomi Terguncang Lagi?
Aksi protes di Beijing, China, pada Senin (28/11). (Michael Zhang / AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lonjakan kasus COVID-19 yang mulai terjadi pada Desember 2022 bersamaan dengan kebijakan otoritas setempat yang melonggarkan protokol kesehatan. Pada bulan itu pula NHC memutuskan tidak lagi mempublikasikan data harian COVID-19.

Pada 8 Januari 2023, China membebaskan warganya bepergian ke luar negeri. Beberapa negara di Eropa ditambah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia mewajibkan warga China menunjukkan hasil tes negatif PCR sebelum keberangkatan lantaran China dituduh tidak transparan terkait data COVID-19 terbaru.

China menganggap kebijakan negara-negara tersebut diskriminatif yang diikuti tindakan balasan dengan tidak memberikan visa kepada warga negara Korsel dan Jepang.

Beberapa media juga melaporkan pemandangan tempat-tempat kreamatorium, khususnya di Beijing dan Shanghai yang kewalahan menerima jenazah para pasien COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI