Kacau! Inflasi Argentina Sama Melesatnya Seperti Karir Lionel Messi

Jum'at, 13 Januari 2023 | 16:48 WIB
Kacau! Inflasi Argentina Sama Melesatnya Seperti Karir Lionel Messi
Penampakan monumen Obelisk, Buenos Aires, Argentina. (Viator)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi perekonomian Argentina kini memang tengah terpuruk. Bahkan, kondisi inflasi Argentina yang sama tingginya dengan karir Lionel Messi yang memenangkan Piala Dunia 2022.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (13/1/2023), Badan Statistik Nasional Argentina atau INDEC mencatat inflasi tahunan hampir menyentuh 95% atau tertinggi dalam lebih dari 30 tahun terakhir.

Menurut data tersebut, pada Desember 2022 Argentina mengalami inflasi 5,1% akibat harga pasar yang melonjak. Dengan hasil itu, maka inflasi negara selama setahun mencapai 94,8%.

Dalam sebuah wawancara, Menteri Ekonomi Argentina, Sergio Massa memprediksikan, tingkat inflasi pada Desember tidak akan melebihi 5%. Kemudian, dia memproyeksikan bahwa  kenaikan inflasi bulanan juga akan turun menjadi sekitar 3% pada bulan April.

Baca Juga: Harga Emas Terbang ke Level Tertingginya Dalam 8 Bulan Terakhir

Namun demikian, kalangan ekonom memproyeksikan inflasi bulanan tetap akan naik seperti pada bulan Desember, faktor-faktor di luar kemerosotan ekonomi negara atau batasan harga yang ditetapkan pemerintah terus menimbulkan risiko tinggi.

Seperti hal yang disampaikan, Ekonom di konsultan EcoGo, Lucio Garay Mendez yang menyebut bahwa, inflasi tinggi terus terjadi karena tren harga buah dan sayuran yang terus naik  selama Desember.

"Gajinya tidak cukup, inflasi terus meningkat dan kami sudah memulai tahun ini dengan kenaikan tarif bus, pakaian, makanan," kata seorang pekerja mandiri, Griselda Melle,

Pernyataan tersebut diperkuat oleh ekonom di konsultan Econviews, Isaias Marini yang melihat mata uang langka di Argentina seperti dolar dan menjadi salah satu faktor pendorong inflasi tetap tinggi.

"Kekurangan dolar AS dapat diterjemahkan ke dalam eskalasi dolar paralel lebih lanjut, menyebabkan inflasi yang lebih tinggi," pungkas Marini.

Baca Juga: Ekonomi Kacau Balau, Raksasa Manajer Investasi Terbesar Dunia BlackRock Bakal PHK 500 Karyawan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI