Suara.com - BlackRock perusahaan manajer aset terbesar di dunia berencana bakal memangkas sekitar 500 pekerja karena laba perusahaan turun imbas kondisi ekonomi yang kacau balau.
Melansir CNN, Kamis (12/1/2023) seorang juru bicara BlackRock mengatakan bahwa jumlah PHK kurang dari 3% dari tenaga kerja perusahaan.
Diketahui BlackRock (BLK) manajer aset terbesar di Wall Street, telah melakukan perekrutan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, tapi kini perekrutan tersebut harus berakhir dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Perusahaan belum melakukan PHK besar-besaran sejak 2019 dan telah meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 22% selama tiga tahun terakhir," kata juru bicara BlackRock kepada MarketWatch.
Baca Juga: Terima Email Masuk Spam, Isinya Informasi PHK Karyawan Twitter: Itu Bukan Phising
Dia menambahkan PHK ini terjadi saat kondisi ekonomi dan lingkungan pasar yang makin lesu.
BlackRock hanyalah perusahaan besar terbaru dan firma Wall Street yang melakukan pemangkasan karyawan.
Sebelumnya, Goldman Sachs, bank investasi globa telah mengumumkan rencana untuk memangkas hingga 8% karyawannya awal tahun depan karena ekonomi dan pasar dunia terus berjuang melawan inflasi, perang di Ukraina, dan kebijakan Covid China.
Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNN bahwa Goldman Sachs berencana untuk memangkas hingga 5.200 pekerja di tengah merosotnya kesepakatan global dan ketidakpastian ekonomi.
Tak hanya itu perusahaan e-commerce global Amazon juga melakukan hal yang sama. Perusahaan mengaku telah merumahkan sekitar 18.000 karyawan, melebihi rumor PHK sekitar 10.000. Salesforce, perusahaan teknologi yang dijalankan oleh miliarder Marc Benioff, juga mengatakan pekan lalu memangkas sekitar 10% dari sekitar 73.000 karyawannya.
Baca Juga: Profil PT Nikomas Gemilang, Perusahaan Sepatu yang Tawari 1.600 Karyawan Resign Sukarela