Suara.com - Kinerja saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diprediksi akan membaik bersamaan dengan kepercayaan diri yang ditopang dengan kas kuat sehingga mampu capai EBITDA positif pada tahun 2025.
PT BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan para investor untuk beli (buy) saham GOTO dengan target harga Rp 196 yang berpotensi upside hingga 106,3%.
"Kami terus percaya bahwa GOTO dapat mencapai margin kontribusi positif di kuartal 3 2023 dan EBITDA dapat tercapai di tahun 2025 bahkan tanpa penambahan modal baru," ujar Niko Margaronis dalam keterangan resminya pada 9 Januari 2023, dikutip Selasa (10/1/2023).
Ia menjelaskan alasan di balik rekomendasi tersebut, menurutnya, peningkatan take-rate (komisi) Official Store Tokopedia dan mitra di Singapura serta rilisnya layanan premium seperti GoCar Kids dan GoCar Luxe akan menjadi program yang patut diperhatikan, terutama untuk pengembangan Gopay.
Baca Juga: 5 Saham Bluechip Rekomendasi Awal Tahun 2023, Tambang Hingga Perbankan Terfavorit
"Kami memproyeksikan total nilai transaksi bruto [GTV] GOTO dapat bertumbuh sekitar 6 triliun rupiah di kuartal 4 2022, sejalan dengan target perusahaan atau bahkan bisa lebih karena terbantu dengan musim liburan. GOTO tampaknya juga akan mengalami pertumbuhan yang konsisten di 2023 sekitar 4% di setiap kuartalnya menyusul rangkaian penyesuaian biaya di platform mereka," ungkapnya.
Selain itu, GOTO juga diproyeksikan memiliki kenaikan pendapatan dari Rp13,03 triliun di 2022 jadi Rp22,93 triliun tahun ini.
Kerugian GOTO juga diproyeksikan terpangkas dari Rp25,77 triliun pada tahun lalu jadi Rp16,47 triliun pada 2023 ini.
Dengan prakiraan di atas, saham GOTO masih jadi salah satu yang direkomendasikan oleh BRI Danareksa Sekuritas dengan catatan harga target Rp196.
Dengan proyeksi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Adapun target harga tersebut telah mempertimbangkan penurunan minat investor global terhadap saham sektor teknologi. Selain itu juga mempertimbangkan peluang pasar digital Indonesia yang dinilai masih sangat besar di masa depan serta keunikan ekosistem GOTO.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat, Saham GOTO Melesat
Perkembangan lini finansial technology atau Fintech pada tahun 2023 juga diprediksi menguat dan menjadi penopang kelangsungan bisnis GoTo Financial (GTF).
Sementara, pemerintah juga mendorong UMKM untuk digitalisasi demi mencapai target 30 juta UMKM go digital pada 2023.
Niko menyebut, dengan proyeksi tersebut, GoTo kemungkinan mampu mencapai margin kontribusi positif pada kuartal 3 sampai kuartal 4-2023 dan EBITDA positif pada 2025 meski tanpa dukungan pendanaan tambahan.