Suara.com - Rencana pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur dan Selatan Solo menghadapi masalah. Pasalnya, terdapat tiga bupati yang menolak pembangunan jalan bebas hambatan itu.
Adapun, pembangunan itu, melintasi tiga kabupaten, yaitu Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten. Para bupati tiga daerah itu menolak, karena pembangunan itu akan menggusur lahan sawah produktif milik para warga.
Atas dasar itu, tiga bupati itu mengusulkan, jalan tol tersebut dibangun dengan konsep jalan lingkar luar, sehingga manfaatnya lebih bisa dirasakan oleh masyarakat setempat.
Terlepas dari hal tersebut, berikut fakta-fakta penolakan dari pembangunan jalan tol Lingkar Solo:
Baca Juga: Ada Terowong Gajah di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai
Direspon Walikota Solo Gibran
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi penolakan tiga bupati tersebut. Dia pun mengajak kepala daerah untuk duduk bareng untuk rencana proyek ini.
"Bupati kan inginnya ringroad ya bukan tol. Nanti kita bicarakan lagi, mari duduk bareng dulu," ujarnya, seperti dikutip Senin (9/1/2023).
Jalan tol untuk urai kemacetan solo
Gibran menyebut, rencana pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Solo itu bukan tanpa alasan. Pembangunan infrastruktur itu demi mengurai kemacetan di Solo.
Baca Juga: Jalan Tol Jembrana-Denpasar Selesai Tahun 2025, Sandiaga Uno Beri Penjelasan
Putra Sulung Presiden Jokowi ini melanjutkan, kemacetan di Solo telah mencapai batasnya. Bahkan, beberapa jalanan di Solo hampir tidak bisa bergerak akibat kemacetan tersebut.
"Lihat saja di Solo hampir tidak bisa gerak, traffic nya stagnan. Urgensinya itu jalur lingkar," kata dia.
Selain itu, Gibran mengaku, pembangunan jalan tol tersebut juga agar distribusi barang lebih dipermudah dan lancar. "Trafficnya nanti tidak hanya di tengah kota saja. Pasti dampaknya signifikan sekali, ini untuk kepentingan yang lebih besar," ucap dia.
Usulan kementerian PUPR
Menurut Gibran, rencana pembangunan Jalan Tol Lingkar Solo ini berawal dari usulan Kementerian BUMN. Namun, dia sangat terbuka, jika ada usulan dari kabupaten yang terdampak dari pembangunan jalan tol tersebut.
Apalagi, diklaimnya, pembahasan rencana pembangunan jalan tol ini sudah dibahas, pada awal-awal dia menjabat sebagai Walikota Solo. Sehingga, dia juga menerima masukan dari pihak manapun, jika ada yang merasakan kerugian akibat pembangunan jalan tol tersebut.
"Namanya pro dan kontra itu biasa, para bupati kan pasti ingin yang terbaik di kabupatennya masing-masing. Sekali lagi nanti kita koordinasikan lagi lah sama kementerian juga, tenang wae," pungkas dia.