Suara.com - Tahun 2023 yang disebut banyak pihak menjadi tahun kelabu alias tahun resesi bagi ekonomi global tampaknya benar terjadi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 30 negara berkembang yang telah resmi menjadi pasien Dana Moneter Internasional atau IMF.
Beberapa negara sedang berkembang yang sudah masuk ke IMF lebih dari 30, dan sudah antre 30," katanya dalam Konferensi Pers di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2022).
Jika dibandingkan dengan Oktober lalu, jumlah pasien IMF bertambah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu menyebut ada satu negara yang menjadi pasien IMF, dan 28 negara antre di depan pintu IMF.
Baca Juga: Apakah Ada Cuti Bersama Tahun Baru 2023? Cek Jadwal Libur, Batal Liburan Panjang!
Indonesia, kata Airlangga berpotensi juga untuk terkena resesi karena situasi dari ekonomi global yang sedang tertekan.
Setidaknya ada beberapa faktor yang membuat Indonesia terancam resesi, diantaranya karena peningkatan inflasi, potensi stagflasi, hingga dampak perang Rusia-Ukraina.
"Kita menghadapi resesi global, peningkatan inflasi, kemudian ancaman stagflasi," sambungnya.