Suara.com - PT Sari Kreasi Boga (SKB Food) Tbk (kode saham: RAFI) terus melakukan ekspansi. Pelebaran sayap usaha dilakukan di segmen bisnis food supply dengan mendirikan entitas baru yaitu PT Sumber Asri Sejahtera (SAS).
SAS merupakan perusahaan bergerak di bidang industri pengolahan dan perdagangan besar yang bertempat di Madiun, Jawa Timur. Terutama produksi dan distribusi beras medium dengan kapasitas produksi 100 ton per hari.
Semula, SAS merupakan entitas bisnis berbadan hukum Usaha Dagang (UD) yaitu Usaha Dagang Sumber Asri Sejahtera.
Direktur Utama SKB Food, Eko Pujianto, mengumumkan dari proses tersebut selanjutnya SKB Food melakukan sejumlah pengembangan sehingga SAS didirikan sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) dan menjadi entitas anak usaha SKB Food dengan nilai investasi sebesar Rp32,7 Miliar.
Baca Juga: Kebijakan Satu Data Pemerintah Belum Maksimal, Kasus Impor Beras Jadi Buktinya
Dana tersebut bersumber dari sebagian keuntungan SKB Food, bukan hasil dari IPO. Komposisi kepemilikan SAS adalah sebesar 54,5% oleh SKB Food dan sebesar 45,5% sisanya dimiliki Edi Prayitno.
”Alhamdulillah, sesuai komitmen kami saat proses IPO dan tercantum dalam prospektus, SKB Food akan terus melakukan pengembangan bisnis di bidang food supply yang salah satunya melalui aksi korporasi berupa pendirian anak usaha yaitu PT Sumber Asri Sejahtera (SAS). Ini merupakan langkah strategis bagi SKB Food untuk semakin berkembang secara berkelanjutan dan jangka panjang dalam rangka terus memberikan nilai tambah kepada industri food supply dan tentunya para pemegang saham,” ungkapnya.
Selain SAS, sebelumnya PT Laziza Rahmat Sejahtera (LRS) juga resmi menjadi bagian dari SKB Group melalui proses akuisisi yang telah selesai pada tahun 2022 ini.
Eko mengatakan kehadiran SAS memperkuat serta memperluas kegiatan usaha perdagangan food supply dalam jumlah besar dari SKB Food. Dengan begitu sebaran seluruh produk SKB Food akan semakin luas.
”Melalui pembentukan anak usaha baru ini SKB Food ingin mewujudkan diverisfikasi kegiatan usaha food supply yang sudah ada seperti daging, daging olahan, telur, susu, minyak dan beras tentunya,” terangnya.
Baca Juga: Polemik Impor Beras dan Pangan, Mendag Zulhas Bicara Soal Stimulus Atasi Masalahnya
Direktur Marketing dan PR SKB Food, Nur Arief Budiyanto, mengatakan potensi bisnis rantai pasok pangan masih terbuka lebar dan akan semakin berkembang.
”Dengan pembentukan anak usaha ini kami berharap dapat memenuhi seluruh kebutuhan atau permintaan serta dapat me-supply dalam jumlah yang besar ke seluruh Indonesia baik ke mitra kami yang sudah ada, ataupun mitra baru ke depannya" ujar pria yang akrab disapa Arbud ini.
Direktur utama PT SAS, Angky Dwi Seffyanto, mengucapkan syukur sekaligus optimistis akan pengembangan SAS secara jangka panjang pasca aksi korporasi yang menjadikannya sebagai bagian dari SKB Group ini.
”SKB Food memiliki pengalaman dan rekam jejak yang positif di industri makanan dan minuman bukan hanya skala nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Dengan kapasitas produksi 100 ton perhari, menurutnya, SAS diharapkan dapat memenuhi sebagian kebutuhan ke seluruh Indonesia sambil terus berupaya semakin berkembang. Sebab potensi permintaan untuk SAS diperkirakan mencapai 5.000 (lima ribu) ton perbulanya.