Suara.com - PT Pertamina Gas (Pertagas) terus mengoptimalkan utilisasi pipa minyak bumi dari blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Hingga pekan terakhir Desember ini, pipa minyak Rokan telah berhasil mengalirkan minyak hingga 160 ribu Barrel Oil Per Day (BOPD).
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso menjelaskan, sinergi Pertagas dan PHR menjadi kunci keberhasilan pengaliran minyak dari blok Rokan menuju kilang minyak di Dumai.
Hal tersebut terutama selama fase transisi dari pipa lama menuju pipa baru Rokan yang dibangun oleh Pertagas sejak tahun 2021.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok, Tapi BBM Pertamina Naik
"Optimalisasi pipa minyak Rokan ini tentunya akan berdampak positif terhadap fundamental bisnis Pertagas dalam jangka panjang," ujar Gamal Iman Santoso dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).
Gamal menjelaskan, penyelesaian pembangunan pipa minyak Rokan yang sesuai jadwal juga menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung produksi dan kinerja PHR.
Terlebih, sebagai salah satu sumber utama produksi minyak nasional, Blok Rokan memiliki peran strategis dalam memenuhi target produksi minyak di dalam negeri.
"Kami akan menjaga kinerja pipa minyak Rokan agar beroperasi secara optimal, sehingga setiap kenaikan produksi minyak dari blok Rokan dapat segera disalurkan menuju kilang di Dumai," imbuh Gamal.
Sebagai informasi, pipa minyak Rokan dibangun dalam dua koridor. Yaitu koridor Balam-Bangko-Dumai dan koridor Minas-Duri-Dumai. Total panjang pipa mencapai kurang lebih 367 KM dengan ukuran 4"-24". Pipa ini melintas di lima Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau yakni Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir.
Baca Juga: BLT Minyak Goreng Rp6 Triliun Disebut Timbulkan Kerugian Negara?
Pembangunan pipa minyak Rokan merupakan salah satu momentum baru proyek infrastruktur pipa minyak dan gas di lingkungan PGN. Pasalnya, pada proyek ini Pertagas mampu melakukan efisiensi biaya proyek hingga senilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Dari rencana biaya awal sebesar USD 450 juta, setelah melakukan berbagai kajian dan penghematan, proyek pipa minyak Rokan bisa diselesaikan dengan biaya USD 300 juta.