Kaleidoskop 2022, Low Tuck Kwong dan Garibaldi Thohir Raup Cuan Berkat Saham Batubara

Kamis, 29 Desember 2022 | 12:01 WIB
Kaleidoskop 2022, Low Tuck Kwong dan Garibaldi Thohir Raup Cuan Berkat Saham Batubara
Low Tuck Kwong dalam sampul Majalah Forbes Asia (Forbes.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2022 sebentar lagi akan usai, tahun yang penuh tantangan tersebut membuat sejumlah pengusaha tanah air bekerja keras agar usaha yang dimilikinya bertahan.

Meski banyak pengusaha yang babak belur menghadapi situasi sulit sepanjang tahun ini, ada pula yang justru cuan besar dengan mendaptkan pundi-pundi pendapatan yang tinggi berkat saham.

Diantaranya adalah Low Tuck Kwong dan Garibaldi Thohir, kedua pengusaha ini tercatat menjadi yang paling cuan berkat saham mereka di industri batubara. Diketahui batubara diketahui menjadi salah satu komoditas yang hargnya melonjak tinggi di 2022 imbas perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) Low Tuck Kwong berhasil menuai kenaikan harta kekayaan lebih dari tujuh kali lipat sepanjang tahun ini setelah saham perusahaannya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), melejit sangat tinggi.

Baca Juga: Emiten Bank Digital Diprediksi Punya Prospek Menjanjikan Tahun 2023

Dengan posisi kepemilikan sebanyak 60,94% saham BYAN, Low Tuck Kwong kokoh menjadi orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan Rp 442 triliun atau berada di atas kekayaan Duo Hartono, pendiri Grup Djarum. Berdasarkan data real time Forbes, nilai kekayaan Low Tuck Kwong setara dengan US$ 29,4 miliar.

Saham BYAN sendiri sudah naik lebih dari 731% sepanjang tahun ini, dengan nilai saham saat ini menapai Rp22.400 per lembar saham. Kapitalisasi market BYAN sendiri pun sudah menembus Rp744 triliun yang mengalahkan kapitalisasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Kondisi yang sama juga dirasakan pengusaha kakap Garibaldi Thohir atau dikenal dengan Boy Thohir. Dia menjadi orang yang paling cuan dari pasar modal Indonesia tahun ini setelah terjadi lonjakan harga saham dua emiten miliknya, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Berdasarkan data BEI, ADMR tercatat sebagai saham dengan kenaikan paling pesat sepanjang tahun ini atau mencapai 1.585%. Kenaikan tersebut menjadikan kapitalisasi pasar saham ADMR melonjak menjadi Rp69 triliun.

Tak kalah moncer, saham ADRO mencatatkan lonjakan harga sebesar 66,7% sepanjang tahun ini. Kenaikan harga saham tersebut didukung oleh lonjakan harga komoditas batu bara sepanjang 2022. Penguatan harga saham tersebut menjadikan kapitalisasi pasar saham ADRO meningkat menjadi Rp120 triliun.

Baca Juga: Sepi Bak Kuburan, Bandara Kertajati Siap Dijual ke Asing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI