Suara.com - Penguatan arsitektur kesehatan global menjadi salah satu poin utama hasil Presidensi G20 Indonesia. Hal tersebut merupakan wujud peran kepemimpinan Indonesia untuk turut menentukan arah kebijakan ekonomi dunia serta langkah nyata bagi pemulihan dunia akibat Covid-19.
Adapun, Presidensi Indonesia dalam KTT G20 fokus pada tiga sektor prioritas yang menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
Direktur utama Argon Group Krestijanto Pandji menyatakan end-to-end competency yang dimiliki oleh Argon Group, dengan pengalaman lebih dari 42 tahun di industri kesehatan sebagai distributor produk farmasi dan kesehatan, ikut mendukung transformasi kesehatan nasional, salah satunya dengan memperkuat pilar ke-3, yaitu transformasi sistem ketahanan kesehatan, terutama sektor farmasi dan alat kesehatan.
"Platform kami terdiri dari 33 cabang, 4 kantor perwakilan, 1 pusat distribusi nasional, dan 33 gudang serta lebih dari 800 tenaga penjual dan 2.388 tenaga profesional. Mereka mengelola 6.000 SKU untuk melayani 70.100 pelanggan, yang terdiri dari rumah sakit, klinik dan sarana apotik," ujar Krestijanto dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga: Bisnis Botox dan Filler Diprediksi Makin Banyak Dilirik Tahun 2023
Dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin sadar akan kesehatan dan kebijakan pemerintah yang mengutamakan produk dalam negeri, masa depan industri farmasi dan alat kesehatan akan sangat menjanjikan.
Argon Group, melalui PT Djembatan Dua, telah memiliki visi kemandirian produk dalam negeri sejak 2011 melalui peluncuran produk alat kesehatan dengan merek Stardec. Argon Group bahkan siap meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) menjadi 50% pada 2024, sesuai dengan instruksi pemerintah. Untuk itu, Argon Group tengah menyelesaikan pembangunan pabrik produk alkes di kawasan industri Jababeka 2, Cikarang, Jawa Barat.
Selain itu, Argon Group juga ikut memperkuat pilar ke-5, yaitu transformasi SDM kesehatan.
"Argon Group berkomitmen kuat untuk membangun kualitas SDM yang nantinya berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan kesehatan nasional," kata dia.
Kontribusi Argon Group juga memperkuat pilar ke-6 transformasi kesehatan nasional yaitu transformasi teknologi kesehatan. Menjawab kebutuhan pasar online yang terus berkembang, Argon Group mengembangkan bisnisnya melalui anak perusahaan baru, yaitu PT Karsa Inti Tuju Askara (KITA).
KITA memperluas akses masyarakat akan kebutuhan obat melalui salah satu produk layanan bernama GoApotik, sebuah pharmacy aggregator yang bertujuan untuk menghimpun rekanan apotek resmi guna memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vitamin yang dapat diakses langsung oleh masyarakat secara online.
Baca Juga: Kaleidoskop 2022: 21 Perusahaan PHK Massal Karyawan, Ribuan Orang Jadi Korban
"KITA memiliki keunggulan digital platform dan fokus pada penjualan obat yang dapat diakses di seluruh Indonesia melalui lebih dari 4.000 rekanan apotek," imbuh Komisaris KITA, Wimala Widjaja.