Suara.com - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal menyiapkan insentif untuk kendaraan listrik sebesar Rp5 triliun bakal menimbulkan masalah baru.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno mengatakan sesungguhnya kebijakan yang tengah diformulasikan pemerintah saat ini masih kurang tepat, karena bisa menimbulkan masalah baru seperti kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
"Ada baiknya kebijakan tersebut ditinjau ulang disesuaikan dengan kebutuhan dan visi ke depan transportasi Indonesia," kata Djoko dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Menurut Djoko harapan agar masyarakat meninggalkan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik diperkirakan tak akan terjadi dengan kebijakan insentif yang disiapkan pemerintah.
"Justru, insentif hanya menambah jumlah kendaraan di jalan dengan kendaraan listrik. Karena itu, kemacetan diperkirakan semakin parah," katanya.
Dirinya pun mengusulkan dari pada memberikan subsidi bagi kendaraan listrik ada baiknya pemerintah memberikan subsidi ini kepada sektor transportasi umum.
"Jika diberikan ke kendaraan umum, macet, polusi dan kecelakaan akan teratasi sekaligus," kata Djoko.
"Insentif kendaraan listrik semestinya dialokasikan untuk pembelian bus listrik untuk angkutan umum. Hal ini akan mendorong penggunaan angkutan umum yang nyaman dan ramah lingkungan, dominasi kendaraan pribadi sekaligus dikurangi," pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Prediksi Arus Balik Libur Natal dan Tahun Baru Terjadi Pada 1 Januari 2023