Ekonomi Tahun Kelinci Air Diramal Seret, Para Taipan RI Makin Betah Simpan Duit

Selasa, 27 Desember 2022 | 11:30 WIB
Ekonomi Tahun Kelinci Air Diramal Seret, Para Taipan RI Makin Betah Simpan Duit
Ilustrasi resesi - penyebab resesi ekonomi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi ekonomi tahun 2023 yang bershio Kelinci Air yang diramal banyak kalangan akan mengalami resesi tampaknya akan mempengaruhi pola investasi kalangan orang kaya.

Para taipan ekonomi kelas atas ini pun diprediksi tidak akan melakukan ekspansi bisnisnya melainkan hanya berinvestasi disejumlah instrumen yang relatif lebih minim risiko.

"Perubahan investasi orang kaya diperkirakan masuk ke instrumen berbasis bunga, bisa pindah ke surat utang negara misalnya," kata Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies atau Celios, Bhima Yudhistira Adhinegara saat dihubungi suara.com, Selasa (27/12/2022).

Tak hanya itu para orang kaya ini pun diprediksi akan memborong mata uang asing seperti dolar AS yang saat ini terus mengalami penguatan sangat signfikan imbas naiknya suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: 2023 Jadi Tahun Resesi, PHK Massal Masih Akan Berlanjut

Dikatakan Bhima memang kondisi ekonomi tahun 2023 bajal penuh tantangan, mengingat sejumlah negara maju terancam mengalami resesi. Dampak ini juga bisa dirasakan Indonesia, apalagi dibarengi dengan adanya tahun politik.

"Pengusaha makin wait and see, apalagi dengan adanya tahun politik," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan proyeksi terhadap situasi perekonomian tahun depan. Proyek itu disampaikan Jokowi membuka Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2022 di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

"Tahun depan, tahun 2023 ini akan jauh lebih sulit lagi untuk semua negara dan diperkirakan awal tahun depan sudah masuk pada resesi global," ujarnya.

"Ini yang kita semuanya sekali lagi harus memiliki perasaan yang sama," lanjutnya.

Baca Juga: Orang Kaya RI Ternyata Tak Takut Resesi, Permintaan Properti Mewah Tetap Tinggi

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan saat ini investasi dan investor menjadi rebutan semua negara. Sebab, semua negara ingin ada arus modal masuk.

"Karena kalau gak ada tambahan arus modal masuk, perputaran uang tidak akan terjadi pertumbuhan," kata Jokowi.

Saat mengawali sambutannya, mantan wali kota Solo itu bilang kalau semua pihak harus memiliki perasaan dan sense yang sama saat ini.

"Dan sepakat bahwa situasi saat ini betul-betul yang tidak mudah. Situasi yang sulit untuk semua negara, untuk semua negara," ujar Jokowi.

"Negara besar, negara maju semaju apapun sekarang ini semuanya pada posisi yang sangat sangat sangat sangat sangat sangat sulit," lanjutnya.

Permasalahan yang dihadapi berbagai negara berkutat pada inflasi, krisis energi, krisis pangan, hingga krisis finansial.

"Semuanya menghantui semua negara. Oleh sebab itu dalam menakhodai situasi yang sangat sulit ini semuanya harus hati-hati," ujar Jokowi.

"Policy kebijakan harus hati-hati. Jangan sampai keliru, jangan sampai salah. Kalau salah risiko gede sekali karena situasi tidak normal baik kebijakan fiskal maupun moneter. Ini terus saya sampaikan karena keadaannya tidak pada keadaan yang normal," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI