BBM Pertamina Naik Imbas Melesatnya Harga Minyak Dunia

Selasa, 27 Desember 2022 | 08:29 WIB
BBM Pertamina Naik Imbas Melesatnya Harga Minyak Dunia
Antrean di SPBU Kopkar. [KlikKaltim.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan Senin (26/12) atau Selasa (27/12/2022) WIB. Kenaikan ini didorong dari pihak Rusia yang memberi sinyal akan mengerem produksi minyak.

Seperti dilansir CNBC, harga minyak jenis Brent berada di angka USD 83,92 per barel atau naik 3,63%. Sedangkan, jenis West Texas Intermediate (WTI) di level USD 79,56 per barel atau naik 2,67%.

Beralih di dalam negeri, PT Pertamina secara resmi telah menaikkan harga BBM per 1 Desember. Adapun, BBM yang mengalami kenaikan harga yaitu jenis BBM non subsidi Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Seperti dilansir dari situs Pertamina, harga Pertamax di Pulau jawa naik Rp900/liter menjadi Rp15.200/liter. Kemudian, Dexlite juga mengalami kenaikan dari Rp18.000 menjadi Rp18.300/liter atau naik Rp300/liter.

Selain itu, BBM jenis Petamina Dex ikutan naik menjadi Rp18.800/liter dari harga Rp18.550/liter atau naik Rp250/liter.

"PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," tulis Pertamina dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Senin (12/12/2022).

Adapun berikut harga BBM non subsidi terbaru dari Aceh Hingga Papua:

Aceh
Pertamax Turbo Rp15.200
Dexlite Rp18.300
Pertamina Dex Rp18.800

Free Trade Zone Sabang
Dexlite Rp18.300

Baca Juga: Ribuan Alumni UMK Academy Didorong Hasilkan Produk Ramah Lingkungan

Sumatera Utara
Pertamax Turbo Rp15.500
Dexlite Rp18.650
Pertamina Dex Rp19.200

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI