Suara.com - Pemerintah memastikan kondisi pasokan energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) secara nasional pada periode Natal dan Tahun Baru 2023 dalam kondisi aman.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, saat meninjau Terminal LPG Tanjung Sekong, Banten.
Menurut Rida, yang dalam kunjungannya kali ini didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagaliatrikan Dadan Kusdiana dan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, pasokan dan stok LPG dan BBM dalam kondisi aman karena statusnya melebihi rata-rata batas aman.
"Dari sisi kondisi stok BBM maupun LPG seperti yang telah disampaikan Pertamina, secara umum dalam kondisi aman," ungkap Rida dikutip Senin (26/12/2022).
Baca Juga: Duh! Sebanyak 459 Kecelakaan Terjadi Selama Libur Nataru, Terbanyak di Jawa Timur
Menurut Rida, tahun ini ketersediaan stok BBM menjadi krusial lantaran tidak adanya pembatasan mobilisasi kendaraan seperti tahun-tahun sebelumnya. Oleh karenanya Rida mengingatkan Pertamina untuk dapat mengantisipasi hal tersebut.
"Jangan sampai kemudian secara stok cukup, tapi distribusinya sampai kepada yang membutukan itu tidak tertangani dengan baik. Tadi saya dengar tadi Pertamina berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik," ungkap Rida.
Pemerintah menurut Rida mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Pertamina dalam menyediakan ketersediaan BBM dan LPG untuk masyarakat, khususnya pada periode Natal dan Tahun Baru 2023.
"Pemerintah berterima kasih dan apresiasi kepada Pertamina juga PLN yang secara rutin setiap Nataru selalu buka posko 24 jam. Itu menunjukkan kesiapsiagaan sekiranya ada hal yang perlu ditangani," tutur Rida.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi Pertamina International Shipping (PIS) Brilian Perdana, selaku pihak pengelola Terminal LPG Tanjung Sekong, memaparkan untuk mendukung pelaksanaan Satgas Nataru, PIS mengoperasikan total 217 unit kapal terdiri dari 165 kapal BBM, 15 kapal avtur, dan 37 unit kapal LPG.
Baca Juga: Pertamina Singgung Pertamax BBM Berkualitas, 'Anak Tirikan' Pertalite?
"PIS memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan suplai dan distribusi, serta kelancaran operasional sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat. Pendistribusian BBM dan LPG kita pastikan terlaksana dengan baik, agar masyarakat bisa tetap nyaman dalam beraktivitas," ujar Brilian.
Berdasarkan data PT Pertamina (Persero) status 22 Desember 2022, kondisi stok BBM jenis Pertalite misalnya cukup untuk 18,96 hari atau secara volume mencapai 84,7 ribu Kiloliter (KL) / hari. Untuk Pertamax 36,23 hari atau 12,8 ribu KL / hari. Sementara untuk konsumsi solar subsidi diperkirakan sebesar 84,9 ribu KL/ hari atau cukup untuk 19,52 hari.
Adapun untuk LPG, ketersediaan stok yang ada saat ini cukup untuk kebutuhan selama 17,74 hari atau secara konsumsi diperkirakan mencapai 24.188 Metric Ton/hari.