Suara.com - PT Pos Indonesia (Persero) meluncurkan Prangko seri Pos lintas batas negara atau PLBN 2022. Peluncuran Prangko bekerja sama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia atau BNPP RI.
Prangko Seri PLBN Tahun 2022 mengambil latar PLBN Aruk di Provinsi Kalimantan Barat, PLBN Motaain di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan PLBN Skouw di Provinsi Papua.
Bertempat di Gedung Anjong Mon Mata Banda Aceh, peluncuran Prangko Seri PLBN Tahun 2022 ditandai dengan Pengiriman Kartu Pos menggunakan Prangko Seri PLBN oleh Menko Polhukam, Mendagri, serta Pj Gubernur Aceh disaksikan oleh Direktur Utama Pos Indonesia.
Dirut Pos Indonesia mengungkapkan kebanggaannya karena turut memberi andil dalam menjaga kedaulatan NKRI khususnya di wilayah perbatasan melalui peluncuran Prangko ini.
Baca Juga: BUMN Jasa Marga Jual 40% Saham Tol Layang MBZ ke Swasta
"Prangko merupakan salah satu identitas negara, apalagi jika Prangko itu memuat situs atau bangunan untuk menegaskan wilayah kedaulatannya. Selain lewat Prangko Seri PLBN ini, Pos Indonesia sendiri memiliki Kodepos yang juga merupakan penunjuk wilayah kedaulatan Indonesia," ujar Faizal di Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Pengabadian potret tiga PLBN dalam bentuk prangko merupakan salah satu cara untuk menunjukkan kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan.
Ketiga PLBN ini dipilih untuk diabadikan dalam Prangko karena menjadi lokasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan ekonomi pada kawasan perbatasan negara di Aruk, Motaain dan Skouw.
Penerbitan Pangko Seri PLBN Tahun 2022 merupakan hasil kolaborasi antara BNPP RI, Kemenkominfo, Pos Indonesia, Peruri, serta Pokjonas Prangko. Pangko Seri PLBN dicetak dalam bentuk Fullsheet dan Sampul Hari Pertama (SHP).
Setiap keping Prangko memiliki kopur 3500. Sebelumnya prangko seri ini telah diterbitkan pada 17 September 2022 bertepatan degan HUT BNPP RI ke-12. Selain sebagai sarana pengawasan dan pelayanan lintas batas negara di kawasan perbatasan, kedepannya PLBN juga didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi untuk meingkatakan kesejahteraan masyarakat di kawasan.
Baca Juga: Liza Thohir dan Srikandi BUMN Bersama FHCI Berbagi Keceriaan Natal di Yayasan Gerasa
Kodepos digunakan untuk mengklasifikasikan pemetaan wilayah. Sistem pengkodean ini merupakan solusi dari banyaknya nama jalan maupun wilayah yang memiliki kesaamaan. Di Indonesia Kodepos terdiri dari 5 digit angka, digit pertama menentukan zona pos, digit kedua dan ketiga merupakan kode kabupaten/kota, digit keempat merupakan kode kecaamatan, dan digit kelima merupakan kode desa atau kelurahan. Suatu daerah yang sudah memiliki Kodepos menandakan bahwa daerah tersebut merupakan wilayah resmi NKRI.