Bangun Perkebunan Indonesia Butuh Kerja Bersama dan Kolaborasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 23 Desember 2022 | 15:35 WIB
Bangun Perkebunan Indonesia Butuh Kerja Bersama dan Kolaborasi
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia. [perkebunan.litbang.pertanian.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kegiatan perkebunan Indonesia expo (Bunex) ini bagus sekali, bisa mencakup semuanya tidak hanya minyak goreng saja tapi kegiatan atau produk perkebunan lainnya. Target 1 triliun dalam bisnis matching itu luar biasa, semoga kedepannya dapat berjalan lancar dan sesuai target," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, menyampaikan, perlunya kolaborasi, di era baru perkebunan Indonesia yang sudah berlangsung ini, yang digelorakan saat ini yaitu kolaborasi.

"Kita pun diinternal pertanian, harus satu program satu tujuan, dikolaborasikan, menyatukan tekad, bahwa dalam memajukan perkebunan tidak bisa sendirian harus bersama, identifikasi program," ucapnya.

"Diselenggarakannya Perkebunan Indonesia Expo ini adalah jawabannya, bagaimana kita fokus, responsif dan kolaboratif. Tantangan kita bekerja keras, bagaimana mengajak komponen bangsa untuk membangun perkebunan bersama, memberikan kontribusi membangun perkebunan. Potensi yang kita kolaborasikan," Andi menambahkan.

Makna dari kegiatan Perkebunan Indonesia Expo ini untuk memperlebar relasi, bertukar informasi, sumber daya dan memperkuat kolaborasi bersama. Momentum Ditjen Perkebunan untuk menyatukan itu.

Berikan pilihan pada rakyat dan tidak memaksakan akan menanam apa karena waktu tanam mempengaruhi pendapatan mereka. Kerja bersama, berkolaborasi. Karpet merah untuk investasi perkebunan. Inti dari perkebunan bioindustri ini yaitu mengkolaborasikan dan mengintegrasikan seluruh aspek pertanian menyatu bersama membangun perkebunan.

"Untuk kolaborasi antara Ditjen Perkebunan dengan Ditjen Peternakan, menyampaikan, untuk pengembangan sapi kita membutuhkan lahan yang luas, seperti perkebunan sawit, maka kami integrasikan dengan sapi atau kambing - sawit. Bisa juga sebagai menambah pendapatan," kata Direktur Pakan, Ditjen Peternakan, Sapta.

Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Hermanto menyampaikan untuk Ditjen PSP menekankan pada infrastruktur, bioindustri pasti membutuhkan sarana dan prasarana, baik untuk produksi dalam rangka meningkatkan produktivitas, pupuk, pembiayaan melalui KUR, dan lainnya.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Buka Lowongan Kerja, Butuh 124 Orang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI