Suara.com - Kondisi normal operasi di kawasan pabrik PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), mendadak dikejutkan kepulan asap kecil di BV Discharge HP Ammonia Pump Pabrik 4. Hal itu awalnya diketahui oleh salah satu operator yang tengah melakukan patroli dan logsheet, yang langsung memberikan informasi ke Supervisor Urea dengan indikasi adanya kebocoran di salah satu bagian pabrik.
Operator kemudian berupaya melakukan penanganan dengan spray air menggunakan hose. Namun saat mendekat ke lokasi, tiba-tiba muncul semburan amoniak dari flange hingga mengenai operator tersebut. Dia pun berlari menjauhi sumber bocoran menuju ke arah shelter, sambil menghubungi Supervisor Urea bahwa terdapat kebocoran pada flange yang terus membesar. Koordinasi terus dilakukan oleh internal Pupuk Kaltim untuk segera melakukan penanggulangan.
Sesuai prosedur penanggulangan kecelakaan industri di Perusahaan, Dept. K3 dengan sigap menyiapkan regu penanggulangan dan ambulance ke lokasi kejadian, sekaligus melaporkan kondisi Pabrik 4 kepada pejabat terkait, karena ada potensi terjadinya korban. Hal ini mengingat potensi meluasnya paparan amoniak yang masih ditangani.
Sirine tanda awal kejadian kecelakaan industri diaktifkan, tak berselang lama, tim K3 tiba di lokasi kejadian untuk menanggulangi kebocoran di pompa amoniak dan mengevakuasi korban yang berada di shelter operator urea. Namun nahas, saat proses pengamanan sistem switch pompa, tidak berhasil karena motor pompa standby terindikasi rusak.
Baca Juga: Temu Tani di Ponorogo, Pupuk Kaltim Pastikan Kesinambungan Program Agrosolution
Kebocoran amoniak pun semakin membesar dengan paparan yang terus meluas, bahkan berpotensi hingga ke kawasan pabrik lainnya. Status kecelakaan industri meningkat ke tingkat dua dan sirine tanggap darurat level dua pun diaktifkan. Seluruh ketua tim penanganan kecelakaan industri dan pemulihan berkumpul di Posko Tanggap Darurat K3.
SVP Operasi-1 Pupuk Kaltim selaku Komandan Penanggulangan Keadaan Darurat (KPKD) bersama seluruh ketua tim penanggulangan kecelakaan industri mengistruksikan untuk melakukan pengamanan terhadap proses shutdown urea Pabrik 4 maupun evakuasi terhadap korban serta pekerja selama ke area aman.
Koordinasi antar unit kerja departemen berjalan secara paralel, mulai dari VP K3, VP Lingkungan Hidup, VP Keamanan, VP Pelayanan Umum, VP Rendalhar 2, VP Komunikasi Korporat hingga Direktur RS PKT selaku ketua tim medis, untuk langkah lanjutan penanganan kondisi bencana, agar tidak menimbulkan kepanikan secara masif.
Sejalan dengan itu, Tim SAR telah tiba di lokasi korban untuk melakukan untuk melakukan penyisiran area dan mengevakuasi korban yang ditemukan ke lokasi aman, dilanjutkan penanganan oleh tim P3K untuk melakukan tindakan pertolongan pertama, dengan memastikan ABC yaitu Airway, Breathing, dan Circulation serta penanganan luka sebelum dibawa ke RS PKT untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Selanjutnya, dua bus berangkat melakukan evakuasi karyawan yang selamat dari assembly point di gedung CCR Pabrik-4, Gedung Maintenance Pabrik-1A dan Gedung CCR Pabrik 1A ke Gedung Aman Sementara di area Pool Bus.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Pertahankan Predikat Industry Leader Lima Tahun Berturut-turut
Setelah beberapa saat, Urea Pabrik 4 akhirnya shut down dan pengamanan sistem telah berhasil dilakukan. Bocoran amoniak dapat dihentikan dan paparan mulai berkurang.
Dari hasil pengukuran tim pemantau lingkungan, paparan amoniak di kawasan pabrik secara perlahan kembali mencapai batas aman (0 ppm), untuk area pemukiman juga terpantau yaitu 0 ppm. Setelah keadaan dipastikan aman dan dapat diatasi, sirine Keadaan Aman diaktifkan.
Rangkaian proses di atas merupakan skenario Simulasi Latihan Tanggap darurat Pupuk Kaltim dalam mengatasi bencana industri, dengan simulasi kebocoran Amoniak di Pabrik 4. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Perusahaan yang dilaksanakan setiap tahun, untuk memaksimalkan pengamanan kawasan industri Pupuk Kaltim dari berbagai ancaman dan bencana yang sekiranya terjadi.
“Baik ancaman internal maupun eksternal, terus diantisipasi Pupuk Kaltim dengan berbagai langkah. Salah satunya melalui simulasi dan latihan tanggap darurat yang rutin digelar setiap tahun,” ujar SVP Operasi 1 Pupuk Kaltim Ngateno.
Dijelaskan Ngateno, melalui kegiatan ini seluruh pihak yang terlibat dalam proses produksi maupun pengamanan di lingkungan Pupuk Kaltim dapat lebih tanggap terhadap berbagai potensi ancaman yang bisa saja terjadi. Baik dari sisi pengamanan lokasi, maupun potensi kecelakaan kerja dan bencana industri.
“Seluruh upaya tersebut menjadi perhatian serius Pupuk Kaltim, agar kelancaran proses produksi terlaksana dengan tingkat risiko yang dapat ditekan secara maksimal,” terang Ngateno.
Dalam simulasi observasi keadaan darurat ini juga dihadiri stakeholders eksternal PKT selaku pengamat, yaitu dari Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, BNPB Bontang, Polres, Koramil, Babinkambtibnas, Babinsa, Lurah Loktuan, Lurah Guntung, serta perusahaan di Kawasan Industri PKT seperti PT KMI, PT KNI, PT KPI, PT KDM, PT KIE dan PT Pertamina Gas.
“Risiko bencana industri tidak hanya menimbulkan kerugian bagi Pupuk Kaltim, namun juga kawasan masyarakat sekitar Perusahaan. Untuk itu, perlu upaya konkret agar keamanan dan kelancaran proses produksi terus terjaga dan seluruh personel harus lebih tanggap terhadap potensi bencana yang bisa saja terjadi,” tutur Ngateno.
Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kaltim Hanggara Patrianta, menyebut simulasi tanggap darurat akan terus dilaksanakan Pupuk Kaltim dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Perusahaan, sehingga aktivitas industri dapat berjalan normal tanpa ada potensi dan ancaman, khususnya pada proses produksi dan perangkat pendukung lainnya.
“Setiap potensi yang bisa saja terjadi akan terus kita antisipasi, sehingga aktivitas produksi Pupuk Kaltim semakin optimal terjaga. Sebab keselamatan kawasan industri, seluruh karyawan hingga masyarakat di sekitar Perusahaan, merupakan prioritas utama Pupuk Kaltim terhadap capaian jam kerja aman secara konsisten dan berkesinambungan," papar Hanggara.