Suara.com - Indonesia akhirnya memutuskan untuk melakukan impor beras ratusan ribu ton guna memenuhi stok Perum Bulog. Sejumlah negara jadi pemasok beras untuk Indonesia, diantaranya Thailand, Vietnam, Pakistan dan Myanmar.
Keputusan ini cukup menarik, terutama Myanmar. Pasalnya, Myanmar pernah menjadi salah satu negara yang mengimpor beras dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan dalam negara mereka di masa lalu.
Diperkirakan, empat tahun silam, Myanmar menjalin kerja sama dengan Indonesia terkait pengembangan pertanian.
Bahkan, pada 2018 silam, Myanmar mendapatkan tim yang terdiri dari peneliti serta tim lapangan dari Indonesia untuk mengembangkan pertanian di negara tersebut.
Baca Juga: Asik nih, Beli Mobil dan Motor Listrik Dapat Potongan
Perjalanan Impor Beras Myanmar
Pada 2012 silam, Indonesia menerima pasokan beras dari Myanmar setelah Mendag kala itu, Gita Wirjawan mengakui Indonesia harus mengimpor beras karena produksi dalam negeri tidak bisa memenuhi kebutuhan nasional. Total beras Myanmar yang diekspor ke Indonesia mencapai 200.000 ton.
Tingginya konsumsi beras jadi alasan pemerintah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk impor beras dari Myanmar.
Namun demikian, setahun kemudian, produktivitas sektor pertanian Myanmar masih cukup lemah dengan perbandingan 2:1 dari produksi dalam negeri Indonesia yang menghasilkan 5,1 ton per hektare.
Pada 2018, Indonesia memberikan dukungan kepada Myanmar melalui kerja sama penelitian guna meningkatkan sektor pertanian, tidak hanya padi.
Baca Juga: Jokowi ke Menteri Soal Larangan Ekspor Bauksit: Jangan Ragu dan Bimbang