Gara-gara Judi Piala Dunia, Reli Santa Claus Pada Saham Diprediksi Tak Terjadi

Rabu, 21 Desember 2022 | 15:56 WIB
Gara-gara Judi Piala Dunia, Reli Santa Claus Pada Saham Diprediksi Tak Terjadi
Kapten sekaligus pemain depan Argentina Lionel Messi mengangkat Trofi Piala Dunia selama upacara trofi Piala Dunia 2022 Qatar setelah pertandingan final antara Argentina dan Prancis di Stadion Lusail di Lusail, utara Doha, Qatar, Minggu (18/12/2022). [Odd ANDERSEN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hiruk-pikuk hajatan Piala Dunia 2022 Qatar yang baru saja usai diselenggarakan ternyata membawa dampak yang kurang mengenakkan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pasalnya IHSG berpotensi tidak mengalami reli Santa Cluas menjelang tutup tahun.

Reli Santa Claus adalah fenomena kenaikan harga-harga saham di akhir Desember karena banyak investor yang menerima bonus akhir tahun yang dialirkan untuk membeli saham dan optimistis menjelang tahun baru.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mengatakan tidak terjadinya reli Santau Claus dikarenakan sejumlah sentimen negatif, salah satunya gara-gara judi Piala Dunia 2022.

Liza mengatakan setiap ada hajatan sepak bola itu transaksi saham cenderung sepi.

Baca Juga: IHSG Dibuka Menguat, Intip Menu Rekomendasi Saham Berikut

"Nilai taruhan yang bergulir di seluruh dunia mencapai Rp550 triliun. Bisa dibayangkan mungkin duit spekulannya pindah meja ke Piala Dunia,” kata Liza dalam analisanya dikutip Rabu (21/12/2022).

Selain itu kata dia, penurunan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) juga ikut memengaruhi pergerakan IHSG. Liza mengungkapkan 1 persen pergerakan saham GOTO bisa menyumbang 7 poin pada IHSG.

“Keputusan pemegang saham untuk pegang GOTO tidak berlangsung awet, banyak yang memutuskan jual, dan efeknya menyeret turun saham blue chips seperti ASII dan TLKM karena ada investasi mereka di saham GOTO,” ujarnya.

Liza menilai instansi BUMN pun sekarang ketar-ketir sebab keputusan investasinya di GOTO akan dipertanyakan oleh DPR lantaran investasi saham yang turun terus. Menurut analisanya dengan investasi di GOTO, laporan keuangan TLKM kuartal III/2022 mencatat rugi Rp3 triliun pada harga saham GOTO di Rp246.

Sekarang harga saham GOTO berada di level Rp92, maka nilai kerugian TLKM diperkirakan bisa menembus ke Rp7,7 triliun.

Baca Juga: Bukan Lionel Messi yang Juara, Tapi Sosok Ini yang Menang di Piala Dunia

“Melihat perkembangan saham ini, pemegang saham GOTO, ASII, dan TLKM akan pikir-pikir layak tidaknya menerapkan investasi jangka panjang di GOTO," paparnya.

Ketiga, relaksasi lockdown di China sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu sehingga pertumbuhan ekonominya sempat turun sampai hanya 3,9 persen. Sekarang dengan lockdown yang mulai dilonggarkan, ada harapan perekonomian China akan mulai bergulir sehingga proses impor dan ekspor mulai lancar.

"Saat lockdown dibuka, bursa saham Hong Kong, Hangseng sedang murah-murahnya. Perbandingan sama di Indonesia, pada waktu itu Hangseng PER-nya di 10 kali sedangkan IHSG 14,7 kali. Jadi setelah pengumuman relaksasi itu banyak dana yang masuk ke sana karena lagi murah-murahnya, jadi masuk akal kalau fund manager masuk ke sana," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI