Jokowi Larang Ekspor Bauksit, Negara Bisa Cuan Hingga Rp62 Triliun

Rabu, 21 Desember 2022 | 13:18 WIB
Jokowi Larang Ekspor Bauksit, Negara Bisa Cuan Hingga Rp62 Triliun
Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022). (YouTube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melakukan pelarangan ekspor bahan mentah bauksit mulai Juni 2023 mendatang, keputusan ini dikatakan Jokowi saat konfrensi persnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Jokowi mengungkapkan atas kebijakan ini pemerintah diklaimnya bisa meningkatkan keuntungan hingga Rp62 triliun.

"Dari industrialisasi bauksit di dalam negeri ini kita perkirakan pendapatan negara akan meningkat dari Rp21 triliun menjadi sekitar kurang lebih Rp62 triliun," kata

Jokowi menegaskan, pemerintah berkomitmen mewujudkan kedaulatan sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri terutama untuk pembukaan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya dan peningkatan penerimaan devisa serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Baca Juga: Indonesia Banyak Lahan Tidur, Jokowi Ngeluh Dikasih Izin 20 Tahun Enggak Diapa-apain

"Oleh karena itu pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan industri pengolahan sumber daya alam di dalam negeri. Ekspor bahan mentah akan terus dikurangi, hilirisasi industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri akan terus ditingkatkan," tambah Presiden.

Sebelumnya, Jokowi memberikan gambaran pada larangan ekspor nikel. Ia bilang, alam penyetopan ekspor nikel, pendapatan negara melalui ekspor nikel yang sudah dihilirisasi melejit hingga USD30 miliar dari yang sebelumnya hanya USD1,1 miliar.

"Ada lompatan nilai tambah. Sebelumnya itu betapa kita dirugiakan berpuluh puluh-tahun. Pajak gak dapat kalau kita ikut miliki deviden gak dapet royalti gak dapet, bea ekspor juga gak dapet pembukaan lapangan kerja gak dapet. Hari ini kita tambah lagi nanti kita umumkan satu komoditas yang kita miliki setelah dari sini," ungkap Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI