Suara.com - Kementerian Perhubungan Cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan mendorong para perusahaan pelayaran untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja yang semakin baik.
Dorongan ini diwujudkan melalui pemberian apresiasi berupa penghargaan kepada Perusahaan Pelayaran yang memiliki performa terbaik pada kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran.
Penghargaan tersebut diberikan kepada 3 (tiga) Perusahaan Pelayaran atas prestasi sebagai Pemilik/Operator Kapal berbendera Indonesia yang mengoperasikan kapal ke luar negeri dengan performa terbaik, yakni PT. Meratus Line, PT. International Golden Shipping, dan EGS Marine Corp.
“Sebagai bangsa yang merupakan keturunan Pelaut yang telah menjelajah ke seluruh dunia, mari kita terus upayakan kejayaan maritim di Indonesia. Untuk itu saya ucapkan selamat kepada ketiga perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan atas pelayanan yang baik, agar terus dipertahankan dan juga dapat dijadikan motivasi bagi perusahaan pelayaran lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja yang semakin baik,” ujar Dirjen Arif.
Baca Juga: DPR Ingatkan Kemenhub Tak Seenaknya Terapkan Zero ODOL di 2023
Dirjen Arif mengatakan, bahwa baik tidaknya pelayaran bergantung pada operator dan juga regulator dalam memberikan pelayanan terbaik. Setelah berhasil dalam menerapkan azas cabotage, Dirjen Arif mengajak seluruh pihak untuk tetap memilki visi ke depan, yakni beyond cabotage, di mana kapal-kapal Indonesia harus bisa memberikan pelayanan ke luar negeri.
“Mari kita memiliki rasa cinta kepada bangsa ini dengan memberikan pelayanan terbaik pada kegiatan-kegiatan eksport, sehingga baik UMKM dan pemilik usaha lain di Indonesia mampu meningkatkan kegiatan ekspornya,” ajak Dirjen Arif.
Lebih lanjut, Dirjen Arif mendorong semua operator untuk mematuhi regulasi agar memenuhi semua aspek keselamatan, baik di sisi peralatan maupun manajemen sehingga jangan sampai kapal-kapal Indonesia ditahan di luar negeri.
Dirjen Arif mengungkapkan, bahwa kapal berbendera Indonesia saat ini sudah memenuhi white list dalam Tokyo MoU, yang dapat diartikan kapal berbendera Indonesia dalam performa yang sangat baik sehingga dapat menambah kepercayaan dunia terhadap kapal-kapal Indonesia.
Hal ini menurutnya tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak, baik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai Administrator dan Negara Bendera Kapal atau Flag State dalam melakukan pengawasan kelaiklautan kapal sesuai aturan yang berlaku, baik Nasional maupun Internasional.
Baca Juga: Dugaan Penyebab Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Lagi-lagi Karena Kelalaian Kerja
“Hal ini juga merupakan peran dari para pemilik kapal atau operator untuk memenuhi kebutuhan kapalnya sesuai ketentuan, serta peran dari awak kapal dalam menjaga kondisi kapal agar selalu memenuhi ketentuan kelakiklautan kapal. Untuk itu saya ucapkan terima kasih, baik kepada semua pihak, baik PSC dan operator yang mampu mempertahankan kapal agar tetap berada di white list. Selain itu, tahun 2024 Indonesia akan menjalani IMSAS, audit dari IMO, bari bersama kita siapkan dengan baik, satukan tekad untuk mempersiapkan armada dan bangsa kita untuk menjadi poros maritim dunia,” tukas Dirjen Arif.
Dirjen Arif juga mendorong semua pihak untuk langsung melaporkan apabila ada pelayanan yang tidak sesuai dan pungutan-pungutan di luar ketentuan. Menurutnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus berbenah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa. Ia mengungkapkan bahwa beberapa Pelabuhan telah mendapatkan raport hijau dari KPK dan pihaknya terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan di Pelabuhan-Pelabuhan lain di seluruh Indonesia.
“Kami terus mengupayakan agar seluruh Pelabuhan di Indonesia menerapkan Inaportnet sehingga seluruh kapal dan barang di Indonesia dapat dipantau pergerakannya. Hal ini juga akan dikolaborasikan dengan penerapan single billing, sehingga untuk pembayaran menggunakan cashless sehingga diharapkan dapat mengurangi adanya pungutan-pungutan liar,” terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Arif menyampaikan keprihatinannya terhadap kecelakaan kapal yang baru-baru ini terjadi di Indonesia. Untuk itu, ia mendorong kolaborasi yang baik antara operator, regulator dan pengguna jasa agar bekerja sama dengan baik demi kelancaran dan keselamatan kegiatan pelayaran di Indonesia serta perlindungan lingkungan maritim.
“Sebentar lagi kita akan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru, di mana aktifitas masyarakat menggunakan kapal, khususnya kapal penumpang akan meningkat. Untuk itu saya minta kepada semua pemilik atau operator kapal penumpang untuk memastikan kapalnya selalu memenuhi aspek kelaiklautan kapal, memastikan ketepatan jadwal kapal tiba dan berangkat, tetap memerhatikan protokol kesehatan, serta memberikan pelayanan terbaik pada para penumpang sehingga mereka dapat menjalani pelayaran yang aman, nyaman, dan selamat sampai di tujuan,” tegasnya.
Selain itu, Dirjen Arif juga menginstruksikan jajarannya yang bertugas pada masa penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru untuk mengecek dengan sebaik-baiknya alat-alat keselamatan, tidak mudah memberikan dispensasi penambahan penumpang, dan mengecek langsung kondisi penumpang di atas kapal.
“Kita harus memanusiakan penumpang, cek langsung kondisi penumpang di atas kapal. Pastikan jumlah penumpang di atas kapal sesuai dengan manifest dan tidak ada pungli terjadi di atas kapal. Kolaborasi dan kerja sama dengan BMKG, Basarnas, dan TNI Polri juga harus dipertahankan, sehingga kecepatan respons apabila terjadi musibah dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya,” tukas Dirjen Arif.
Turut hadir pada kegiatan dimaksud, Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Ahmad Wahid menyampaikan bahwa kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan awareness atau kesadaran semua pihak dan pemangku kepentingan, baik regulator, operator, maupun pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab bersama.
“Saya harap melalui kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan pelayaran. Dengan sarana dan prasarana yang andal, serta kolaborasi dan sinergi yang baik antara seluruh pihak maka seluruh kegiatan di sektor maritim akan berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan lancar,” katanya.