3. Uber
Uber jadi andalan masyarakat di banyak negara. Namun, layanan ojek online ini justru loyo di Indonesia dan Asia Tenggara hingga memutuskan menyerah pada 2018 lalu.
CEO Uber Dana Khosrowshahi menjelaskan, Uber mrmutuskan untuk meninggalkan pasar Asia Tenggara akibat keterbatasan yang mereka miliki.
Uber lantas memutuskan untuk bergabung bersama Grab di Indonesia.
4. Ojek Koe
Ojek Koe berdiri pada 2016 silam. Pendiri Ojekkoe, Katon Muchtar memiliki pandangan yang menarik saat memungut biaya sangat murah bagi penumpang yakni berkisar Rp 2.500 saja.
Sempat booming, Ojekkoe akhirnya perlahan musnah dari persaingan ojek online Indonesia.
5. Topjek
Topjek juga sempat digadang-gadang bakal jadi pilihan masyarakat Indonesia berkat tarif murah yang mereka tawarkan. Terlebih, Topjek sudah melantas di Playstore saat Gojek dan Grab belum resmi dirilis. Namun, Topjek akhirnya tak mampu bertahan seiring dengan ketatnya persaingan usaha.
Baca Juga: Aksi Jaringan Sandiaga Uno Sebarkan Voucher BBM Murah, Ojol: Ngebantu Banget
6. Calljack