Singgung Hilirisasi SDA, Presiden Jokowi Tegas Tidak Mau Dipaksa Ekspor Pasar

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 Desember 2022 | 18:32 WIB
Singgung Hilirisasi SDA, Presiden Jokowi Tegas Tidak Mau Dipaksa Ekspor Pasar
Presiden Jokowi membuka Konsolidasi Nasional (Konsolnas) 2024 jajaran pengawas pemilu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Sabtu, (17/12/2022). [Tangkapan layar YouTube Pemilu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia berpeluang menjadi negara maju dengan program hilirisasi sumber daya alam (SDA). Untuk mewujudkan itu, Jokowi mengaku tidak mau dipaksa untuk ekspor pasar.

"Tidak ada satu pihak pun yang berhak memaksakan kehendak dan menggunakan standarnya yang dipaksakan ke pihak lain," kata Jokowi dalam video sambutan dalam Dies Natalis ke-73 UGM, Senin (19/12/2022).

Jokowi menegaskan jika Indonesia tidak mau dipaksa untuk melakukan ekspor pasar. Indonesia, lanjutnya, ingin melakukan industri hilirisasi SDA.

"Termasuk kita tidak mau dipaksa untuk ekspor pasar. Kita ingin melakukan industrialisasi hilir atas kekayaan kita agar nilai tambah ada di negara kita agar Indonesia semakin mandiri berdaulat dan menjadi negara maju," ucapnya.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-127, Ini Pesan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk BRI

Dia yakin melalui program hilirisasi sumber daya alam ini Indonesia berpeluang menjadi negara maju.

"Melalui program hilirisasi SDA Indonesia berpeluang untuk menjadi negara maju dengan nilai tambah di dalam negeri," katanya.

Untuk itu, perlu perjuangan untuk mencapai hal tersebut. Jokowi pun telah membuktikan posisi Indonesia dalam KTT ASEAN-Uni Eropa beberapa waktu lalu.

"Di dalam KTT ASEAN-Uni Eropa beberapa waktu lalu posisi Indonesia juga sangat tegas dalam kerjasama bukan hanya maju bersama tetapi juga maju setara," ucapnya.

Jokowi juga menyinggung saat masa kolonial, kala itu Indonesia dipaksa untuk melakukan sesuatu. Jokowi menegaskan jika tidak ada satu pihak yang berhak memaksakan kehendak.

Baca Juga: Jokowi Bakal Dapat Rumah dari Negara, Sri Mulyani: Engga Ada yang Kontroversi

"Masa-masa kolonial telah meninggalkan trauma panjang bangsa kita. Kita dipaksa kerja paksa, kita dipaksa tanam paksa, saat ini kita tidak mau dipaksa-paksa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI