Infografis
Suara.com - Harga minyak mentah dunia terus di bawah USD 100 per barel. Rendahnya harganya minyak dunia itu, pastinya ini akan mempengaruhi harga BBM non subsidi di dalam negeri seperti Pertamax cs.
Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah naik pada hari Senin karena prospek pemulihan permintaan di mana pada minyak mentah Brent berjangka naik 42 sen, atau 0,5%, menjadi USD 79,46 per barel pada Senin (19/12), sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate AS berada di USD 74,67, naik 38 sen, atau 0,5%.
Meskipun naik, harga minyak mentah dunia telah turun lebih dari USD 2 per barel pada Jumat pekan lalu. Lantas dengan patokan harga minyak dunia itu, harga BBM di dalam negeri ikut turun?
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, penentuan harga BBM di dalam memang mempertimbangkan harga minyak mentah.
Selain itu, Pertamina juga mengacu harga Mean of Platts Singapore (MOPS) serta kurs rupiah untuk menentukan harga BBM non subsidi.
"Dengan melihat tren yang ada, tetap ada kemungkinan penyesuaian harga BBM," ujar Irto kepada Suara.com di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Sebelumnya, PT Pertamina secara resmi telah menaikkan harga BBM per 1 Desember. Adapun, BBM Pertamina yang mengalami kenaikan harga yaitu jenis BBM non subsidi Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Seperti dilansir dari situs Pertamina, harga Pertamax di Pulau jawa naik Rp 900/liter menjadi Rp 15.200/liter. Kemudian, Dexlite juga mengalami kenaikan dari Rp18.000 menjadi Rp 18.300/liter atau naik Rp 300/liter.
Selain itu, BBM jenis Pertamina Dex ikutan naik menjadi Rp 18.800/liter dari harga Rp 18.550/liter atau naik Rp 250/liter.
Baca Juga: EV Funday, Pertamina Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik
Adapun berikut harga BBM non subsidi terbaru dari Aceh Hingga Papua:
