Suara.com - Industri perbankan disorot Presiden Jokowi dan diminta untuk lebih mempedulikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Saya tahu kalau BRI (PT BRI Persero Tbk) pasti sudah di atas (porsi kredit untuk UMKM), sudah tinggi sekali. Bank-bank yang lain juga mesti didorong agar memiliki kepedulian untuk mengurus yang mikro, yang kecil, dan yang menengah," kata Presiden Jokowi saat Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster di Istana Negara, pada Senin (19/12/2022).
Ia berharap, industri perbankan mencapai alokasi kredit minimal 30 persen untuk UMKM dari total portofolio kredit sebagaimana target pemerintah.
"Saya minta kepada bank, bahwa angka yang saya sampaikan beberapa tahun lalu, 30 persen untuk yang UMKM itu betul-betul bisa terus ditingkatkan," kata dia.
Baca Juga: Yudo Margono Salah Ucap Saat Pelantikan, Jokowi Sampai Ulangi Sumpah Jabatan
Selain itu, Jokowi juga meminta UMKM untuk memanfaatkan pinjaman bank dengan baik dan akuntabel, seperti halnya pinjaman program pemerintah yakni Kredit usaha rakyat (KUR) yang saat ini telah berkembang pesat, dengan dibuatnya KUR Klaster.
"Fasilitas pinjaman yang ada dimanfaatkan sebaik-baiknya dipastikan tepat sasaran dan juga proses penyalurannya betul-betul transparan dan akuntabel," ujar dia, dikutip dari Antara.
Ia menyebut, pemerintah memiliki banyak program untuk menumbuhkan UMKM, seperti KUR atau program Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM Mekaar).
"Hari ini sudah mencapai (nasabah PNM Mekaar) 13,5 juta orang. Jadi jangan sampai ada pendapat yg mengatakan pemerintah tidak perhatian kepada yang mikro, yang kecil, keliru besar sekali. Dari 500 ribu (nasabah PNM Mekaar) sekarang sudah 13,5 juta," pungkasnya.
Baca Juga: Pegadaian Dapat Apresiasi dari BUMN Berprestasi karena Konsisten Kembangkan UMKM