Sektor Properti Makin Menjanjikan Saat Ancaman Resesi 2023, Pemerintah intervensi

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 19 Desember 2022 | 12:05 WIB
Sektor Properti Makin Menjanjikan Saat Ancaman Resesi 2023, Pemerintah intervensi
Dokumentasi. Foto udara perumahan di kawasan Majalaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/wsj. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian PUPR melalui Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan mengharapkan sektor properti dapat menyokong perekonomian Indonesia di tengah resesi global pada 2023.

"Sebagai sektor yang diprediksi tetap bertahan di tengah resesi global 2023, sektor properti diharapkan dapat kembali menyokong perekonomian Indonesia untuk terus tumbuh pada tahun depan," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna dalam acara “Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan Tahun 2023", Senin (19/12/2022).

Namun demikian, Herry menjelaskan, ada tantangan tersendiri untuk sektor properti yakni kenaikan suku bunga acuan yang akan berpotensi menaikkan suku bunga KPR dan menurunkan daya beli masyarakat akan hunian.

Menurutnya, intervensi, program, dan bantuan stimulus pembiayaan perumahan oleh pemerintah menjadi kunci pertumbuhan sektor properti dan perekonomian di Indonesia.

Baca Juga: Hantu Resesi 2023 Bikin Hotel DI Yogyakarta Bereaksi

"Kalau kita sering mendengar di tengah perekonomian yang trennya menurun, sektor properti tetap positif. Kemudian terdapat 174 sektor yang merupakan sektor turunan dari perumahan," kata Herry, dikutip dari Antara.

Secara justifikasi sektor perumahan ini tidak diragukan. Kalau memang akan terjadi krisis, mestinya sektor perumahan ini menjadi alat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sekaligus juga melaksanakan amanat UUD 1945 untuk juga membantu masyarakat yang belum memiliki tempat tinggal dalam mendapatkan hunian pribadi yang layak.

Tantangan besar juga ada dalam proyek penyediaan perumahan guna menyelesaikan backlog perumahan 12,71 juta rumah tangga.

"Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR menargetkan untuk mewujudkan peningkatan akses masyarakat secara bertahap dengan penyediaan rumah yang aman, terjangkau dan layak huni," pungkas Herry.

Baca Juga: Dibayangi Resesi 2023, Sejumlah Hotel di DIY Disebut Masih Wait and See Gelar Acara Pergantian Tahun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI