Ada Ancaman Resesi di 2023, Pengusaha Ini Optimis Industri Hiburan Mampu Bertahan

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 18 Desember 2022 | 18:44 WIB
Ada Ancaman Resesi di 2023, Pengusaha Ini Optimis Industri Hiburan Mampu Bertahan
Teuku Jordan Zacky Azwar. (Dok. Friends Hub)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Flash back ke tahun 2020, ketika dunia dilanda pandemi dan menyebabkan lebih dari separuh bisnis terhenti sejenak. Saat itu, industri hiburan juga ikut terimbas pandemi akibat kebijakan pemerintah yang tak mengizinkan adanya kerumunan.

Namun, tak butuh waktu lama, bisnis hiburan berhasil menemukan celah. Jika sebelumnya acara hiburan lebih banyak tayang di TV, saat pandemi, semua perlahan pindah ke saluran digital.

Beragam konten di YouTube dan media sosial semakin diminati, hingga akhirnya sampai sekarang menjadi booming dan menggeser popularitas televisi.

Itulah yang dikatakan Teuku Jordan Zacky Azwar, Founder dan CEO FriendsHub, unit bisnis yang bergerak di bidang event organizer, hiburan, serta marketing digital agency.

Baca Juga: 2023 Resesi, Menko Airlangga: Ekspor Tahun Ini Melambat

Sosok lelaki yang akrab disapa Jordan ini bukanlah orang baru di industri hiburan atau entertainment. Di tahun 2000-an, masyarakat mengenalnya sebagai Teuku Zaky, aktor tampan yang banyak membintangi sinetron dan film di industri hiburan tanah air.

Kemudian di tahun 2006, dirinya mendirikan perusahaan Friends Entertainment yang bergerak di bidang event organizer. Meski masih tetap wara-wiri di layar kaca, perlahan lelaki yang akan menginjak usia 40 tahun di 2023 tersebut mulai berpindah ke belakang layar.

Hampir 17 tahun bergelut sebagai pebisnis di industri hiburan, Jordan menceritakan perjuangannya melewati masa pandemi dan persiapannya menghadapi tahun 2023, yang diprediksi akan diwarnai resesi.

Survive Melewati Masa Pandemi

Jordan mengaku perusahaannya menhgalami penurunan omzet yang cukup banyak saat pandemi, lebih dari 70 persen. Namun ia bersyukur, karena pada saat itu perusahaannya sudah punya kontrak dengan salah satu perusahaan untuk di social media management dan digital agency.

Baca Juga: Bank Dunia: Ekonomi Dunia Tahun 2023 Melemah Lebih Parah dari Perkiraan Awal

"Itu yang menyelamatkan kita. Meski turunnya 70 persen, tapi at least masih bisa hiduplah," katanya belum lama ini dalam sebuah bincang-bincang online.

Jordan menyebut bahwa pada saat awal pandemi, situasi perubahan event dari offline ke online itu menjadi tantangan yang luar biasa bagi timnya.

Meski harus beradaptasi, diakuinya hal ini justri menjadi berkah. Berkat adaptasi ini, perusahaannya saat ini jadi punya service ke digital, seperti digital marketing agency dan social media management.

"Jadi kita tidak hanya stuck di EO, jadi malah menambah service lagi ke digital marketing agency yang saat ini sangat booming dan dibutuhkan oleh berbagai industri. Ini menjadi salah satu yang membuat kita bisa bertahan dengan inovasi tersebut," kata Jordan.

Optimis Menghadapi Resesi

Meski dunia diprediksi akan mengalami resesi di tahun 2023, Jordan merasa yakin tidak semua negara akan kena resesi, dan tidak semua industri akan terpengaruh.

Untuk dunia entertainment, dirinya optimis bahwa ini masih bisa berkembang dan masih bisa bertahan, selama masih bisa berstrategi dengan menambahkan model bisnis.

"Kalau kita melihat pandemi kemarin, memang berpengaruh ke semua lini, termasuk salah satunya entertainment. Tapi habis itu, kita melihat juga bahwa sebelum pandemi, semua tayang di televisi. Tapi pada saat pandemi, semua tayangan online dan digital. Itu menjadi contoh bahwa di industri hiburan, mau tak mau masyarakat butuh hiburan. Kita bisa survive, cuma caranya beda, ada pengembangan-pengembangan dari segi teknologi," jelasnya panjang lebar.

"Perusahan pun membutuhkan bagian promosi, yang kemarin-kemarin kita biasanya lakukan di offline, tapi sekarang lari ke digital. Penyesuaian-penyesuaian itu yang sekarang saya tetap optimis bahwa itu pasti akan ada solusi. Begitu juga dengan resesi ini, meski kita harus punya plan B dan plan C, tapi optimis tetap ada, pasti akan ada celah untuk kita survive, meski kita mungkin akan mengalami penurunan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI