Prospek Ekonomi Cerah, Rupiah Bergerak Sumringah di Rp 15.598

Jum'at, 16 Desember 2022 | 19:37 WIB
Prospek Ekonomi Cerah, Rupiah Bergerak Sumringah di Rp 15.598
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prospek ekonomi Indonesia yang dibilang cerah oleh Fitch Rating membuat sumringah pergerakan rupiah pada akhir pekan ini.

Kurs rupiah di pasar spot terpantau berhasil mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan Jumat (16/12/2022), mata uang garuda ini  ditutup di level Rp 15.598 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ini membuat rupiah menguat 0,16 persen dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.619 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka  Ibrahim Assuaibi mengatakan rilis Lembaga Pemeringkat Kredit Fitch Ratings yang menilai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah tergolong baik karena memiliki nilai ekspor yang kuat jadi sinyalemen positif bagi rupiah.

Baca Juga: Uang Koin Rupiah Pernah Jadi Saksi Bisu Final Jerman Barat Vs Belanda

"Indonesia memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan negara-negara peers, salah satunya karena posisi Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas," kata Ibrahim dalam analisanya.

Dia bilang dengan kinerja ekspor yang kuat dan pemulihan ekonomi domestik yang terus berlangsung, Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan mencapai 5,2 persen.

Meski demikian kata Ibrahim, Fitch dalam laporannya mengungkapkan Indonesia memiliki dua tantangan terkait dengan penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan indikator struktural, seperti tata kelola yang dinilai masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain pada peringkat rating yang sama.

"Seperti halnya negara-negara lain, Indonesia saat ini juga menghadapi peningkatan imbal hasil obligasi negara dan pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS," katanya.

Fitch sendiri memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan melambat 4,8 persen akibat pelemahan permintaan domestik dan eksternal. Sebagai konsekuensi terjadinya kenaikan suku bunga dan normalisasi harga komoditas.

Baca Juga: Grab Stop Rekrutmen Pegawai Baru dan Tunda Kenaikan Gaji Akibat Tekanan Ekonomi

"Sedangkan di tahun depan Indonesia memiliki banyak tantangan yang harus diwaspadai, termasuk pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan," kata Ibrahim.

Disisi lain Ibrahim memprediksi untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp 15.570 - Rp 15.650.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI