Suara.com - Holding Perkebunan Nusantara di bawah komando Menteri BUMN Erick Thohir, terus melakukan transformasi menyeluruh di tubuh PTPN Group. Salah satu upaya yang dilakukan sejak tiga tahun terakhir, adalah merestrukturisasi organisasi dan terus memperkuat integrasi di antara anak-anak perusahaan.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan, transformasi dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan kinerja dan efektivitas perusahaan.
“Setidaknya, kami telah menerapkan lima strategi akselerasi kinerja perusahaan dengan nilai-nilai AKHLAK sebagai core value BUMN,“ ujarnya.
Kelima strategi tersebut, lanjut Abdul Ghani, yakni optimalisasi portofolio dan operational excellences, commercial excellences dan ekspansi hilir, optimalisasi aset dan kemitraan strategis, pengembangan kapabilitas dan budaya, serta meningkatan sistem dan teknologi.
Baca Juga: Dorong Peningkatan UMKM, PTPN III Ikutsertakan Mitra Binaan dalam Forum Kemitraan UKM/IKM
“Untuk itu, kami mewujudkan single identity yang telah menjadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN), seperti PalmCo, SugarCo, dan Aset ManagementCO (SupportingCo),” tambahnya.
Abdul Ghani mengatakan, upaya manajemen dan semangat insan PTPN Group dalam mengimplementasikan transformasi tersebut telah membuahkan hasil yang membanggakan. Hal itu, lanjut Abdul Ghani, terbukti dari capaian kinerja PTPN Group yang terus meningkat.
“Sampai dengan Oktober 2022, tercatat laba bersih kita sebesar Rp5,06 triliun, naik 66,4% dan EBITDA Rp12,29 triliun atau naik 17,46% dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya.
Abdul Ghani menegaskan, capaian positif itu tak lepas dari berbagai inovasi yang telah dilakukan. Terhadap inovasi bisnis perusahaan, lanjutnya, holding di klaster perkebunan dan kehutanan, telah melakukan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) berbasis limbah perkebunan, pembangkit listrik tenaga biogas, tenaga surya, dan tenaga air, serta pengembangan bahan bakar nabati (biodiesel dan biofuel) yang ramah lingkungan.
Dalam inovasi investasi, PTPN Group juga telah membangun kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei, kawasan industri terpadu Batang, dan kawasan agro wisata. Sedangkan inovasi di bidang teknologi informasi, telah diimplementasikan melalui agro human resources information system dan digital farming berbasis mobile application, sensor pabrik berbasis internet of things dan SCADA, serta sistem informasi geografis.
“Atas pencapaian tersebut, PTPN Group memperoleh skor IT maturity level 3.68 (Terkelola),” papar Abdul Ghani.
Tak hanya itu, PTPN Group, kata Abdul Ghani, juga telah bertransformasi dalam budaya serta sumber daya manusia. Antara lain, melalui pembangunan PT LPP Agro Nusantara sebagai corporate university PTPN Group, integrated tallent management system nusantara, menghidupkan kembali budaya planters, human capital digitalize, culture and change management, dan remunerasi berbasis kinerja.
“PTPN Group terus berkomitmen untuk mengembangkan dan melestarikan sumber daya alam serta sumber daya manusia. Karena keberhasilan program transformasi akan membawa PTPN Group menjadi kebanggaan baru Indonesia,” ungkap Abdul Ghani.
Sejalan dengan peningkatan kinerja, Holding Perkebunan Nusantara juga berhasil mendapat pengakuan dari berbagai pihak melalui sejumlah penghargaan. Di antaranya Human Capital & Performance Award 2022, peringkat perunggu dari SNI Award 2022, kategori platinum pada Temu Karya Mutu dan Produktivitas XXVI 2022, peringkat Gold pada Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2022, peringkat kelima sebagai BUMN terbaik versi Majalah Infobank 2022, serta terbaik 1 kategori Transformasi Organisasi pada Anugerah BUMN 2022.