Nelayan Tak Usah Pusing, Gas Bumi Bisa Jadi Alternatif Bahan Bakar Kapal

Kamis, 15 Desember 2022 | 14:08 WIB
Nelayan Tak Usah Pusing, Gas Bumi Bisa Jadi Alternatif Bahan Bakar Kapal
Penyuluh Perikanan Ahli Pertama Dinas Perikanan Kota Ambon Apidatul Hasanah (tengah) berbincang dengan nelayan yang kesulitan mendapat bahan bakar minyak tanah untuk kapalnya di Dusun Eri, Kota Ambon, Senin (10/10/2022). [SuaraSulsel.id/ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nelayan kini bisa menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar kapalnya. Sehingga, nelayan tidak perlu pusing mencari BBM solar, bisa menggunakan energi alternatif gas bumi.

Hal ini bisa dimungkinkan setelah Subholding Pertamina, PT PGN Tbk menjalankan Program gas bumi untuk transportasi darat dan kapal nelayan tradisional, akan menggunakan CNG.

"Kami proyeksikan, program ini akan mengoptimalkan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN. Ada 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap. Saat ini sudah 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi," ujar Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto dalam keterangan yang ditulis Kamis (15/12/2022).

Dia memaparkan bahwa target konversi untuk sepeda motor sebanyak 100 ribu unit. Ukuran tabung CNG berukuran 14 x 53 cm, ukuran ini cukup ringkas sehingga memungkinkan penempatan yang aman di sebelah kiri dan kanan kolom kemudi tanpa mengurangi kenyamanan berkendara.

Baca Juga: Mau Liburan Akhir Tahun Pakai Kapal Feri? ASDP Sarankan Beli Tiket Jauh-jauh Hari

Tabung berbahan baja dan berstandar keselamatan tinggi memiliki kapasitas 2,5 liter setara premium (lsp) dapat mendukung daya jelajah hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.

"Komposisi utama CNG untuk sepeda motor adalah metana yang bersih dan beroktan tinggi mampu memberikan manfaat performa mesin yang baik dan gas buang yang ramah lingkungan," jelas Haryo.

Lanjutnya, penggunaan konversi BBM ke BBG pada sepeda motor dapat meningkatkan kesejahteraan atas potensi penghematan harga bahan bakar hingga 55% setara Rp 6,9 juta per tahun (konsumsi 4 liter BBM pertalite/ hari).

Beban subsidi BBM dan ketergantungan impor BBM yang dapat ditekan setara 125 ribu kilo liter per tahun.

Sedangkan penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1.000 truk/ bus dan 18.000 kendaraan kecil. Hal ini reliable dengan wujud nyata di mana BBG telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Baca Juga: Peduli Masyarakat Pesisir, Ganjar Dapat Dukungan dari Para Nelayan di Jabar

Kemudian untuk kapal nelayan, target quick win konversi sebanyak 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan. Program ini untuk nelayan diskemakan menggunakan Gaslink Cylinder yang berkapasitas 4,2 lsp. Dengan standar keselamatan tinggi, mendukung daya jelajah hingga 50 Km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50% untuk 1 hari berlayar.

Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi sehingga memberi manfaat performa mesin yang baik dan ramah lingkungan. Selain itu, memberi potensi penghematan bahan bakar hingga 30% setara Rp 7,2 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari)

"Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027. Sedangkan penggunaannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP. Impact lanjutannya, akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1,25 T per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar 3000 rupiah per liter," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI