Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) membuka satu sesi business matching yang menjelaskan sinergi antar pemerintah, asosiasi dan pelaku industri fintech untuk mendorong kemajuan dalam digitalisasi, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga bagaimana melakukan sinergi untuk suatu ekosistem.
Sesi ini juga membahas Fintech secara umum dan Fintech Lending secara khusus.
Tujuan lain digelarnya Business Matching adalah untuk memperkenalkan Fintech P2P Lending dengan BNI, menghubungkan Fintech P2P Lending terlisensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan BNI dan ekosistemnya. Edukasi produk BNI sebagai pendanaan institusi untuk Fintech P2P Lending, dan menciptakan sumber daya manusia kolaboratif.
Hadir pada sesi business matching Sunu Widyatmoko Sekretaris Jenderal Co-founder dan CEO Dompet Kilat, Tris Yulianta Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK dan Teddy Wishadi Pemimpin Divisi Product Management BNI.
Baca Juga: Perkuat Layanan di Daerah, BNI dan Bank NTB Syariah Jalin Sinergi
Dalam acara tersebut BNI menjelaskan evolusi layanan perbankan dalam menyambut hadirnya Fintech juga inovasi produk dan solusi BNI baik yang bersifat B2B dan B2C juga ekosistemnya seperti API Corporate, BNI Griya dan Pembukaan Rekening Digital (DOA).
Sebagai informasi, pada tanggal 10 – 11 November 2022 yang lalu telah diselenggarakan Indonesia Fintech Summit keempat yang merupakan program unggulan dari Bulan Fintech Nasional (BFN) yang bertujuan untuk mempertemukan para pendiri fintech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan.
Acara ini membahas utama lainnya untuk membahas topik industri dan peraturan terkini, mengembangkan jejaring, serta merumuskan strategi atau aksi advokasi guna mempercepat digitalisasi pada industri jasa keuangan serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 akan diakhiri dengan BFN Expo dan closing ceremony yang dapat diikuti oleh masyarakat umum secara luring di Yogyakarta.
Dalam keterangannya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan BNI telah berkolaborasi dengan Fintech dan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) sejak tahun 2017 hingga saat ini.
Baca Juga: Selain BNI, Ferdy Sambo Simpan Duit Ratusan Juta di Rekening BCA Atas Nama Ricky Rizal, Buat Apa?
Kolaborasi tersebut dimulai dengan API Virtual Account dan API One Gate Payment sebagai solusi collection dan payment bagi para penyelenggara Fintech.
Sejak tahun ini akan difokuskan pada perluasan kerjasama referal untuk pembukaan rekening tabungan dan kartu kredit secara digital, referral KPR BNI Griya melalui BNI DigiGriya dan kerjasama channeling.
BNI telah membentuk ekosistem bersama Fintech dan LPBBTI melalui kontrak layanan antara dua aplikasi dimulai sejak 2018 hingga bisa melayani lebih dari 300 services dan lebih dari 3000 institusi.
“Ekosistem ini diharapkan bisa memberikan solusi, baik untuk LPBBTI maupun penggunanya," ujarnya.
Okki menyatakan, dari sisi LPBBTI solusi tersebut adalah sumber pendanaaan. Sementara di sisi customer bisa mempermudah membuka rekening tabungan, di mana pun dan kapan pun serta kemudahahan untuk mengajukan pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Okki menjelaskan, BNI sebagai perbankan konvensional bersama dengan Fintech Player akan menjadi sebuah kolaborasi terbaik dalam memberi solusi keuangan kepada customers.
BNI memiliki produk dan layanan perbankan dengan jangkauan luas. Saat ini, BNI Open Banking Products di antaranya BNIDirect, Bill Payment, Debit Online, TapCash, VA Payment, Sharing Biller, dan lain-lain.
Sementara dari sisi Fintech Player, mempunyai keunggulan dalam kelincahan sistem untuk beradaptasi dengan perubahan tren, membentuk ekosistem online, menghemat biaya operasional, memberikan kenyamanan dan ramah untuk kaum milenial.
Okki melanjutkan, saat ini layanan Pembukaan Tabungan Secara Digital memungkinkan calon nasabah hanya perlu menggunakan smartphone, dan melengkapi beberapa dokumen seperti e-KTP, email, nomor telephone, untuk bisa membuka akun bank.
“Proses pembuatannya cukup singkat hanya dengan waktu 5-7 menit dan layanan tersedia dimana saja dan kapan saja. proses pembukaan tabungannya secara realtime sehingga tabungan yang dibuka langsung bisa untuk transaksi". katanya.