Ekonom Yakin Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut di Tengah Krisis Global

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 14 Desember 2022 | 17:01 WIB
Ekonom Yakin Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut di Tengah Krisis Global
Ilustrasi ekonomi digital. (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Center for Research on Ethics Economics and Democracy (CREED) Yoseph Billie Dosiwoda mengatakan, warga Indonesia patut bersyukur dengan kerja keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menjaga ekonomi nasional yang terus membaik dan tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi global saat ini.

Pasalnya, kondisi ekonomi global akhir-akhir ini sangat berbahaya akibat dari pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya usai, serta diperparah dengan terjadinya perang Rusia-Ukraina. Saat ini, kata Yoseph Billie, banyak negara sedang menghadapi tantangan hebat, mulai dari inflasi yang tak terkendali, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), hingga potensi terjadinya krisis utang.

“Di sini kita patut untuk bersyukur dan sedikit berbangga, karena di kala ekonomi negara lain sedang dalam tekanan hebat, ekonomi kita justru tumbuh terus dari awal tahun,” Yoseph Billie.

Menurut Yoseph, ada beberapa indikator ekonomi Indonesia yang menunjukkan hal positif, seperti konsumsi menguat, ekspor meningkat, neraca perdagangan konsisten surplus, credit rating terjaga, investasi juga tumbuh. Bahkan, APBN Indonesia telah mencatatakan surplus sembilan bulan berturut-turut.

Menariknya, diproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3% dan 5,2% pada 2023 mendatang. Namun, kenaikan suku bunga yang agresif, inflasi yang cukup tinggi, dan gelombang PHK membuat Pemerintah harus waspada, terlebih Indonesia akan menjalankan Pemilu 2024, di mana biasanya dapat menimbulkan getaran dalam kehidupan sosio-ekonomi masyarakat.

“Menarik untuk terus kita amati bagaimana pemerintah akan bereaksi terhadap gejolak ketidakpastian ekonomi yang akan terjadi ke depan. Kita sebagai masyarakat harus optimis namun tetap waspada,” ujarnya.

Dikatakan Yoseph, melihat positifnya indikator ekonomi Indonesia, dirinya meyakini untuk saat ini pemerintah maupun masyarakat tidak perlu khawatir dengan ancaman krisis ekonomi tahun depan. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sudah bekerja sangat baik dan dirinya harap tren positif ini terus dijaga agar ekonomi Indonesia tetap bertumbuh, bukan sekedar survive.

“Kita memiliki pondasi kuat di ekspor dan konsumsi dalam negeri, dan pemerintah juga sedang menyusun berbagai kerangka kebijakan agar ekonomi kita dapat lebih berdikari. Terkait inflasi, meski kini tergolong cukup tinggi namun masih terhitung lebih baik daripada banyak negara lain. Inflasi Indonesia pada tahun depan diproyeksikan akan kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen dengan inflasi inti kembali ke bawah 4 persen pada semester I 2023,” ungkapnya.

“Di sisi lain, pemerintah juga wajib mewaspadai usainya commodity boom yang saat ini masih sangat menopang penerimaan negara. Solusi yang diajukan pemerintah nantinya juga harus memperhatikan sustainability agar ke depan ekonomi kita tetap tangguh dan tak mudah goyah oleh beragam gejolak ekonomi global,” jelasnya.

Yoseph pun mengakui kinerja Presiden Jokowi dalam bidang ekonomi sampai saat ini telah berjalan dengan cukup baik, terutama dalam hal pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga: 'Dicuekin' di Pernikahan Kaesang, Ternyata Begini Cara Anies Perlakukan Tamu saat Mantu

“Kami menilai ekonomi Indonesia termasuk salah satu yang bertahan dengan baik di tengah pandemi, dan tentu hal ini tidak terlepas dari kinerja Presiden Jokowi beserta timnya,” akuinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI