Suara.com - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan seiring penurunan kapitalisasi pasar yang dialami PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membuat bobot saham GOTO terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut berkurang.
"Dengan demikian apabila saham GOTO turun sebesar 7 persen dalam satu hari, maka maka IHSG hanya akan turun sebesar 0,175 persen," kata Nyoman kepada awak media ditulis Selasa (13/12/2022).
Nyoman mengakui pada akhir bulan November lalu, bobot saham GOTO terhadap IHSG masih cukup besar yakni mencapai 4,89 persen, namun kata dia saat ini bobot saham GOTO hanya berkisar 2,75 persen.
Berdasarkan data, saham GOTO telah megalami penurunan harga hingga menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) sejak tanggal 28 November 2022 setelah berakirnya periode lock up saham.
Baca Juga: GOTO Mantul, IHSG Terdongkrak Naik
Sebagai informasi, lock up saham seri A untuk investor sebelum IPO telah berakhir pada tanggal 30 November 2022, sehingga pada tanggal 1 Desember 2022 jumlah saham yang dapat diperdagangkan menjadi 1.133.792.199.502 saham.
"Atas penurunan harga saham GOTO dalam beberapa hari terakhir, Bursa telah meminta penjelasan kepada Perseroan dan telah dijawab oleh Perseroan. Selain itu Bursa juga telah meminta Perseroan untuk melaksanakan publik ekspose insidental dan telah dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2022 lalu.
Sehingga saat ini kata Nyoman perubahan IHSG sebagian besar dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham dari perusahaan yang memiliki market capitalization besar. BEI mencatat, per 9 Desember 10 perusahaan tercatat yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar adalah BBCA, BBRI, BMRI, BYAN, TLKM, ASII, TPIA, BBNI, UNVR, dan ICBP.