Benua Eropa Terancam Membeku di 2023, Krisis Energi Menghantui

Selasa, 13 Desember 2022 | 10:17 WIB
Benua Eropa Terancam Membeku di 2023, Krisis Energi Menghantui
Selat Dardanella merupakan salah satu batas pemisah antara benua Eropa dan Asia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Benua Eropa terancam 'membeku' karena menghadapi krisis energi pada tahun depan, kondisi ini bertambah buruk dengan adanya ancaman resesi ekonomi global.

Itulah peringatan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang pada hari Senin mengadakan konferensi pers bersama untuk menjelaskan skala tantangan tersebut.

Mengutip CNN, Selasa (13/12/2022) laporan baru dari IEA menemukan bahwa Eropa dapat menghadapi kekurangan gas alam sebesar 27 miliar meter kubik pada tahun 2023. Itu setara dengan hampir 7% dari konsumsi tahunan kawasan tersebut.

IEA meyebut tiga risiko yang dapat menyebabkan kekurangan pertama adalah Rusia, yang mengirimkan sekitar 60 miliar meter kubik gas ke Uni Eropa selama tahun 2022, dapat menghentikan aliran seluruhnya tahun depan. Suhu di awal musim dingin mungkin tidak bertahan lama; cuaca beku sudah mencengkeram Eropa Utara. Dan pasar gas alam dapat terguncang jika ekonomi China kembali melaju dengan cepat karena pembatasan Covid dicabut.

Baca Juga: Presiden Zelenskyy Berterima Kasih kepada Biden Atas Bantuan untuk Melawan Rusia dan Krisis Energi

"Kami mungkin punya masalah," kata Birol.

Dalam penilaiannya, IEA menemukan bahwa kesenjangan pasokan sebesar 57 miliar meter kubik dapat muncul tahun depan.

"Sekitar 30 miliar dari itu harus ditanggung oleh tindakan Eropa “yang sudah terlihat bergerak,” kata Birol.

Tapi itu masih bisa meninggalkan defisit. Uji tekanan IEA mengasumsikan bahwa aliran pipa gas Rusia ke Eropa berhenti sepenuhnya sejak awal 2023, bahwa impor gas alam cair China kembali ke level 2021 dan bahwa fasilitas penyimpanan Eropa hanya terisi 30% pada akhir musim dingin ini.

Kekurangan yang tersisa dapat dikurangi jika upaya lebih lanjut dilakukan untuk meningkatkan efisiensi energi, mendorong penerapan energi terbarukan, meningkatkan penggunaan pompa panas, dan mendorong perubahan perilaku lainnya, menurut IEA.

Baca Juga: Jaringan Pipa Druzhba Dihentikan Usai Laporan Serangan Roket, Krisis Energi Eropa Makin Dekat?

Kebijakan yang diusulkannya akan menelan biaya sekitar €100 miliar ($106 miliar).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI