Suara.com - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) selaku sub-Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) terus melakukan upaya untuk memperkuat kemitraan dengan berbagai stakeholders, khususnya pada sektor Perbankan untuk meningkatkan penguatan guna mengakselerasi terlaksananya insiatif-inisiatif strategis yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan kemandirian gula nasional.
"Menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi ketika berkunjung ke Jawa Timur 4 November lalu, berbagai inisiatif terus dilakukan, mulai dari upaya perluasan lahan tebu, baik melalui program Agroforestry bersinergi dengan Perhutani, maupun kerja sama lahan dengan para petani tebu. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan modal petani kami bersinergi dengan perbankan diantaranya Bank Jatim dan Bank BNI melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan Non KUR sehingga petani tebu dapat menanam tebu dengan modal kerja yang semakin baik," ungkap Direktur SGN Suhendri.
Untuk kerja sama lahan SGN bertindak sebagai off taker dan membantu kelancaran penyediaan sarana dan prasarana pertanian untuk budidaya tanaman tebu serta memberi bantuan pembinaan teknis pengelolaan budidaya tebu untuk memastikan tata kelola teknis dilakukan sesuai standar terbaik.
Saat ini SGN membina 15 ribu petani tebu dengan total luas lahan tebu milik petani mencapai 118ribu hektare dengan 60% di antaranya berada di wilayah Jawa Timur.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 26.808 Petani di Kabupaten Bekasi
Kerja sama dengan Bank Jatim menjadi cukup strategis, mengingat 24 dari 36 Pabrik Gula yang dikelola oleh SGN berada di Jawa Timur. Bank Jatim sebagai bank milik masyarakat Jawa Timur berkomitmen untuk pengembangan perekonomian Jatim, terutama di bidang perkebunan.
Bank Jatim telah mengalokasikan pendanaan sebesar Rp500 miliar untuk kebutuhan modal kerja petani tebu mitra SGN di Jawa Timur dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Non KUR Petani Tebu Rakyat.
Sejalan dengan kerja sama perbankan lainnya, SGN melakukan perjanijan kerja sama dengan Bank BNI yang sebelumnya telah melakukan penyaluran modal kerja dari BNI untuk petani tebu mitra SGN sebesar Rp908 miliar melalui skema KUR dan sebesar Rp186 miliar untuk non KUR dengan total penyaluran modal kerja untuk lebih 8 ribu petani tebu mitra SGN.
Hingga akhir November 2022, sebanyak 8.618 petani mitra SGN telah terbantu permodalannya melalui BNI dengan nilai Rp1,1 triliun dengan skema KUR dan Non KUR dan termasuk dalam pinjaman lancar atau zero Non Performing Loan (NPL).
Selanjutnya, jumlah permodalan akan terus ditingkatkan untuk 15 ribu lebih petani tebu rakyat dengan potensi kerja sama senilai hampir Rp2 triliun. Upaya kerja sama ini diharapkan akan meningkatkan pemenuhan kebutuhan petani mitra, sehingga harapannya teta kelola kultur teknis, maka produktivitas akan naik dan berdampak pada meningkatkan kesejahteraan petani tebu melalui peningkatan sisa hasil usaha tani tebu.
Baca Juga: Bulog Cetak Rekor, Serap Beras Petani Lokal Paling Sedikit Sejak Tahun 2018
Sebelumnya SGN juga menjalin kerja sama dengan berbagai instansi diantaranya Perjanjian Kerjasama Bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Program MAKMUR PT Petrokimia Gresik yang bertujuan mempercepat pencapaian serapan pupuk di tingkat petani mitra strategis SGN serta menjaga kepastian pasokan supply pupuk non subsidi sehingga mendorong peningkatan produktivitas tebu rakyat.