Suara.com - Piala Dunia Qatar 2022 melarang untuk penjualan minuman beralkohol selama pertandingan. Larangan ini justru memberi cuan para cafe atau pub di seluruh dunia untuk menyediakan minuman beralkohol.
Seperti dilansir dari The Drink Business, pub di Inggris raup cuan triliun rupiah, setelah tim The Three Lion lolos dari perempat final.
Menurut analisis Simply Business, selama pertandingan di Piala Dunia, pub di Inggris meraih penjualan minuman beralkohol sebesar 155 juta poundsterling atau setara Rp2,96 triliun (kurs Rp19.125).
Inggris lolos ke perempat final Piala Dunia setelah menang 3-0 melawan Senegal, yang dapat memberikan dorongan pendapatan seumur hidup bagi pub saat penonton keluar untuk menonton pertandingan.
Baca Juga: Dilaksanakan 2 Hari, Berikut Jadwal Lengkap Semi-final Piala Dunia 2022
"Pub dan bisnis perhotelan independen memainkan peran integral baik dalam komunitas lokal kami maupun keberhasilan ekonomi Inggris Raya secara lebih luas," kata Alan Thomas, CEO Simply Business Inggris seperti dikutip, Minggu (11/12//2022).
"Setelah terpukul secara tidak proporsional oleh dampak pandemi, pemilik sekarang harus bersaing dengan melonjaknya biaya dan kenaikan harga energi – bagi banyak orang, musim panas ini adalah tentang bertahan hidup karena pemulihan mereka dari dampak pandemi terus berlanjut," tambah dia.
Kendati begitu, Thomas sangat tidak setuju kompetisi piala dunia diadakan pada musim dingin. Hal ini membuat bingung pemilik cafem karena harus memilih antara menjadi tuan rumah pesta Natal dan mempertunjukkan sepak bola.
"Ini membuat kurangnya Piala Dunia musim panas menjadi pukulan yang lebih besar. Sekarang, lebih dari sebelumnya, bisnis kecil membutuhkan dorongan. Lonjakan perdagangan – hingga mencapai 155 juta poundsterling untuk pub Inggris – akan datang pada saat kritis bagi pemilik perhotelan, banyak dari mereka bekerja keras untuk tetap bertahan sambil berjuang melawan dampak dari melonjaknya biaya hidup.
Terlepas dari tantangan ini, tempat Inggris di perempat final Piala Dunia masih akan menghasilkan pendapatan. Menurut perkiraan Simply Business, bisnis perhotelan dapat meraup lebih dari 13 juta poundsterling selama turnamen.
Adapun, angka-angka diatas dihitung menggunakan data yang disediakan oleh British Pub & Beer Association berdasarkan turnamen musim panas sebelumnya, dihitung menggunakan harga rata-rata satu pint di Inggris.