Suara.com - Masa kini, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar. Namun juga bisa mendapatkan tambahan pendapatan melalui berbagai media dengan memanfaatkan kreativitas, salah satunya Youtube.
Salah seorang guru dari Jawa Tengah, Dwi Restiyani mendapatkan tambahan pendapatan berkat adsense Youtube hingga ratusan juta. Ia sendiri merupakan pemilik dari kanal youtube “Guru SD Official”.
Bermula dari pembelajaran tatap muka yang terpaksa dihentikan karena Pandemi COVID-19, siswa menginginkan kegiatan pembelajaran tetap terlaksana dengan tampilan guru didepan layar sedang menjelaskan materi.
Kala itu, beberapa video youtube belum begitu banyak yang membuat media yang disertakan tampilan wajah. Dua bulan sejak membuat kanal Youtube, Dwi meraih penghasilan berkisar Rp7 juta.
Baca Juga: Seru! Permainan Giring Bola dan Trust Falls untuk Tingkatan Kerja Sama Tim
Namun, tidak lama setelah itu, perlahan tapi pasti, kanal Youtub miliknya mulai mendapatkan apresiasi hingga mendapatkan bayaran tertinggi Rp12 juta dalam sebulan..
Kanal yang awalnya ia buat sebagai mediapembelajaran untuk siswanya tersebut lantas membuatnya semakin bersemangat karena ternyata juga menjadi sumber pendapatan baru bagi dirinya dan keluarganya.
Pandemi COVID-19 dan Kreativitas Guru
Kondisi pandemi virus corona-19 membuat perubahan besar dalam proses pembelajaran di sekolah. Banyak permasalahan yang muncul saat kegiatan pembelajaran tidak disekolah melainkan pembelajaran dari rumah, salah satunya siswa lebih dominan bermain daripada belajar.
Kreativitas guru dalam merancang pembelajaran dari rumah sangat dibutuhkan. Namun beberapa fitur yang disediakan google workspace belum banyak dimanfaatkan oleh guru dalam membantu proses pembelajaran.
Baca Juga: Dear Pelajar, Ini 5 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan saat Menghadapi Guru Killer
Fisika jadi salah satu pelajaran yang sulit bagi para pelajar, terlebih saat pembelajaran daring. Hal ini membuat problematika siswa dalam mempelajari fisika bertambah besar.
Sementara, Youtube saat ini tidak hanya menjelma sebagai media sosial seperti kebanyakan. Konsepnya yang terbuka serta adsense yang menggiurkan juga jadi motivasi banyak kalangan jadi Youtuber.
Salah seorang kawan sejawat Dwi di Kabupaten Kudus, Adelina Ryan Candra mengatakan, saat ini media sosial besutan Google itu sudah menjadi pilihan bagi gutu untuk meningkatkan pemahaman siswa, termasuk pembelajaran daring fisika.
Menurutnya, ada tiga tahap dalam melaksanakan pembelajaran secara daring, yakni perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
"Pada tahap perencanaan guru membuat materi fisika yang disusun dari berbagai sumber yang relevan diantaranya buku paket dan jurnal, selanjutnya guru mengemas materi dengan praktik dan menuliskan dalam bentuk power point. Kemudian guru membuat rekaman penjelasan yang berisi praktik, teori hingga contoh soal fisika. Dan selanjutnya rekaman di edit dengan aplikasi menjadi satu video pembelajaran fisika yang lengkap," kata dia.
Berkat fitur Classroom, guru tidak hanya bisa berkomunikasi bersama semua murid. Namun juga memberikan tugas waktu beserta deadline yang telah ditentukan.
Sehingga siswa masih seperti sekolah saat tatap muka dan diharapkan mengikuti pembelajaran sesuai jadwal pelajaran hari tersebut.
"Link video pembelajaran yang telah di upload melalui youtube dapat di tuliskan pada kolom tugas siswa. Kemudian siswa melihat dan menyimak video untuk dapat menyelesaikan tugas lanjutan yang diberikan oleh guru," sambungnya.
Nantinya, penilaian harian untuk siswa dilakukan setelah mereka menyimak materi melaui youtube dan menyelesaikan tugas dari google classrom.
"Fitur Google Form mudah diakses siswa dengan gadget, dapat diatur waktu berakhir aktif soalnya, hasil nilai dapat langsung keluar dengan analisisnya," tuturnya.
Dewasa ini, teknologi semakin memperlihatkan manfaatnya untuk berbgaai kalangan, tidak terkecuali para pengajar. Tidak hanya membantu mereka dalam pembelajaran, namun juga mendapatkan tambahan pendapatan selama masa pandemi COVID-19.