Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan pra perdagangan pagi ini kembali dibuka anjlok ke level 6.783, ini merupakan pelemahan keempat berturut-turut yang dialami indeks.
Mengutip data RTI, Kamis (8/12/2022) IHSG dibuka ambles 35,2 basis poin atau terdepresiasi 0,52 persen ke level 6.783 dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di level 6.818.
Setelah pukul 09:00 Wib laju IHSG terus terperosok jatuh hingga posisi 6.778 dengan pelemahan sebesar 0,59 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka melemah pada awal perdagangan indeks ini turun 6 basis poin atau terdepresiasi sebesar 0,64 persen ke level 939.
Baca Juga: Tak Bisa Dianggap Remeh, Cuan Petani Jambu Kristal Miliaran Rupiah Sekali Panen
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 528 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp467 miliar dan volume transaksi mencapai 23 ribu kali.
Sebanyak 126 saham menguat, 139 saham melemah dan 222 saham belum ditransaksikan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan perkembangan pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam tekanan yang masih tergolong besar. Ini terjadi meskipun rilis cadangan devisa Bank Indonesia (BI) periode November 2022 positif.
"Rilis data cadangan devisa yang berada dalam kondisi stabil menunjukkan masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia," kata William dalam analisanya.
Lebih lanjut, Wiliam mengatakan tekanan terhadap indeks bursa saham nasional berpotensi berlanjut pada perdagangan Kamis (8/12/2022) hari ini. Ia memproyeksi, IHSG hari ini bergerak pada rentang 6.721-7.027.
Baca Juga: IHSG Anjlok, Saham GOTO dan BMRI Jadi Pemberat
"Momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi," ujarnya.
Pada sesi perdagangan kali ini, saham yang menarik untuk diperhatikan versi William ialah ITMG, JSMR, CTRA, GGRM, BBNI, LSIP, dan AKRA.