Suara.com - Platform pengembangan karier Glints mengumumkan pemutusan hubungan kerja sejumlah karyawan pada Rabu (7/12/2022).
CEO Glint, Oswald Yeo mengatakan, langkah ini sangat sulit bagi perusahaan. Meski demikian, hal ini perlu dilakukan guna memastikan pertumbuhan bisnis.
"Keputusan ini sangat sulit bagi perusahaan yang misinya adalah membantu orang mewujudkan potensi penuh mereka. Kami memahami bahwa akan lebih sulit lagi bagi mereka yang terkena dampak," tulis CEO sekaligus salah satu pendiri Glints, Oswald Yeo.
"Bagaimana kita sampai di sini membuat keputusan ini. 2021 adalah tahun pertumbuhan yang solid. Kami menggandakan sektor teknologi, yang mengalami pertumbuhan fenomenal. Kami juga menggandakan perekrutan jarak jauh dan ekspansi ke pasar baru, termasuk Filipina. Awal tahun ini, kami menutup Seri D kami untuk terus mempercepat pertumbuhan kami di area ini," sambung dia.
Namun demikian, bisnis tidak berjalan mulus dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit.
"Namun, pasar telah berubah drastis selama enam bulan terakhir. Banyak bisnis yang terpukul keras. Dengan ketidakpastian pasar, konsumen menghabiskan lebih sedikit, dan bisnis yang melayani konsumen ini juga terpengaruh. Seperti yang dapat Anda bayangkan, hal ini berdampak langsung pada bisnis kami dan menyebabkan perlambatan pertumbuhan bisnis kami secara keseluruhan dalam jangka pendek,"
Tanpa menjelaskan jumlah karyawan yang terdampak PHK ini, Yeo menyebut, perusahaan akan memberikan paket dukungan yang lebih besar dari kewajiban sesuai perundang-undangan yang berlaku.
"Untuk memastikan bahwa kami menjaga semua anggota tim yang terkena dampak, kami telah menyusun paket dukungan komprehensif untuk melampaui apa yang diwajibkan secara hukum," ujar dia.
Paket itu diantaranya:
Baca Juga: Parah! Meta Induk Facebook Ingkar Janji soal Pesangon Korban PHK
Pesangon