Suara.com - Badan Wakaf Indonesia (BWI) menerima dana wakaf dari 2 perguruan tinggi di Indonesia, yakni Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) masing-masing kampus tersebut memberikan Rp50 miliar dan Rp200 miliar kepada BWI.
Ketua Pelaksana BWI Muhammad Nuh pun menyindir pemberian dana wakaf ini, dia bilang yang justru memberikan dana wakaf ini bukan datang dari perguruan tinggi islam, tetapi justru perguruan tinggi umum.
"Karena yang berwakaf ini bukan perguruan tinggi islam, tapi perguruan tinggi umum," kata Nuh dalam acara Pembukaan Rakornas BWI di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Dikatakan Nuh, nominal wakaf ITS sebesar Rp50 miliar dan berkomitmen setiap tahunnya akan berwakaf sebesar Rp20 miliar. Sementara IPB memberikan dana wakaf sebanyak Rp200 miliar yang merupakan dana wakaf terbesar yang pernah diterima BWI.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Wakaf di Indonesia, LSP BWI Gelar Uji Kompetensi Nazhir
"Saya merayu Pak Rektor, sudahlah semua orang ITS itu diwakafkan saja, wakaf itu sebagai dana abadi. Dan alhamdulillah pak rektor mendapatkan petunjuk," katanya sambil dibarengi gelak tawa peserta rakornas.
Selain mengajak ITS, Muhammad Nuh juga mengajak Rektor IPB untuk ikutan berwakaf, sambil berseloroh dia mengatakan jangan sampai mau kalah dengan ITS kepada Rektor IPB.
"IPB pun panas, kalau panjenengan sama dengan Rp50 miliar apa bedanya dengan ITS ndak bakal dapat penghargaan. Kalau begitu Prof IPB kasih Rp200 miliar," katanya.