Perusahaan Media Diterpa Gelombang PHK, Setelah CNN Kini Menyusul BuzzFeed

Rabu, 07 Desember 2022 | 08:30 WIB
Perusahaan Media Diterpa Gelombang PHK, Setelah CNN Kini Menyusul BuzzFeed
Ilustrasi PHK (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan media satu persatu tumbang. Setelah CNN, giliran BuzzFeed perusahaan media online yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK sejumlah pekerjanya.

Seperti dilansir CNBC, BuzzFeed berencana mem-PHK 12% tenaga kerjanya atau sekitar 180 orang. Alasan PHK, imbas dari perekonomian global yang tak pasti hingga adanya peralihan masyarakat yang memilih menonton video pendek.

Adapun, karyawan yang menjadi korban PHK berasal dari divisi penjualan, produksi, teknologi, dan konten. Akan tetapi, PHK ini tidak menyasar ke divisi pemberitaan.

Kabar PHK ini membuat, harga saham BuzzFeed mencapai titik terendah di level USD1,06.

Baca Juga: Penyebab Startup Marak Lakukan PHK, Bukan Gara-gara Gaji Besar

"Agar BuzzFeed dapat mengatasi penurunan ekonomi yang saya yakini akan berlanjut hingga tahun 2023, kami harus beradaptasi, berinvestasi dalam strategi kami untuk melayani audiens kami dengan sebaik-baiknya, dan menyesuaikan kembali struktur biaya kami," kata CEO Jonah Peretti dalam sebuah memo kepada karyawan, seperti dikutip Rabu (7/12/2022).

Dalam PHK ini, perusahaan berharap ada efisiensi dalam hal pekerjaan ataupun keuangan. Hingga Maret, perusahaan memiliki sekitar 1.500 karyawan.

Tahun lalu, BuzzFeed telah menjadi perusahaan terbuka dan saham telah turun hampir 40% di minggu pertama perdagangan. Pada bulan Maret, perusahaan mengurangi operasional perusahaan dalam upaya mencetak untung.

Peretti mengatakan bahwa dia ingin perusahaan berinvestasi di area yang akan mendorong pertumbuhan dan membangun bisnis kreator yang lebih kuat.

Baca Juga: Parah! Meta Induk Facebook Ingkar Janji soal Pesangon Korban PHK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI