Suara.com - Timnas Indonesia menumbangkan Aljazair 2-0 dalam kejuaraan esport DOTA 2 dunia, IESF Bali 14th World Esports Championship 2022 di Merusaka, Nusa Dua, Bali.
Bertanding di Earth Stage, Indonesia yang bermain agresif mampu melempat wakil Afrika tersebut ke lower bracket. Sementara, Indonesia melaju ke babak upper bracket selanjutnya menanti pemenang dari laga antara Kazakhstan vs Filipina.
"Untuk hari ini kita sudah prepare, evaluasinya kita sudah nyiapin sebelumnya, lebih ke nyiapin buat besok, besok lawan kita harusnya jauh lebih kuat ada Kazakhstan atau Filipina, jadi fokus untuk yang besok," kata pelatih timnas DOTA 2 Indonesia Adit Rosenda usai pertandingan.
Timnas Indonesia diperkuat oleh Syaid "Womy," Tri Kuncoro "Jhocam," Randy "Dreamocel," Rafli Rahman "Mikoto," serta Natthew Filemon "Whitemon." Sementara, Aljazair menurunkan "Spy," "Hunter-," "Shushu," "Merne," dan "Noob1sho_."
Baca Juga: Pelatih Persija Merasa Aneh ada Program Timnas Indonesia di Luar Agenda FIFA
Awal gim pertama berlangsung alot. Kedua tim tampak masih meraba permainan satu sama lain, hingga akhirnya Aljazair mendapat poin kill pertama. Namun, tak lama berselang tim Merah Putih mampu membalas dengan tiga pertumpahan darah.
Pertukaran point kill terjadi hingga akhirnya Indonesia memimpin 13-8. Pada menit ke-22 terjadi pertarungan di mana Dreamocel semakin dominan dan membawa Indonesia 19-9.
Tim Merah Putih semakin memberikan tekanan saat Womy bersiap untuk melakukan inisiasi pertarungan dengan damage yang besar yang telah dimiliki Indonesia.
Timnas Indonesia memiliki momentumnya pada menit ke-26 ketika Womy tidak terhentikan menumbangkan dua pemain Aljazair. Pertarungan berlanjut hingga menit ke-28 saat Indonesia menutup gim pertama dengan kemenangan 34 berbanding sembilan point kill.
Momen demi momen didapatkan Indonesia untuk menumbangkan Aljazair. Hingga puncaknya ketika Democel melakukan mega kill dengan triple kill, dan tim Merah Putih akhirnya mampu melumpuhkan Aljazair pada menit ke-32 dengan 54-18 point kill.
Baca Juga: 3 Bandara Sekitar Gunung Semeru Beroperasi Normal
Pelatih Adit Rosenda memuji permainan anak asuhnya karena telah sesuai dengan strategi yang diterapkan, bermain disiplin, juga melakukan improvisasi dengan baik.
"Sebenarnya kita enggak terlalu fokusin gim lawan. Kita lebih ke arah siapin game play kita, rapi, disiplin. Sesuai strategi yang diterapkan, mereka sudah mengikuti semua plan yang sudah kita siapkan. Kalaupun ada improvisasi, ya mereka jauh lebih tahu in games," kata Adit, dikutip dari Antara.
Untuk pertandingan berikutnya, Adit berharap dapat bertemu Kazakhstan dibanding Filipina.
"Sebenarnya dua-duanya sama-sama kuat, jadi kita ekspektasi mereka bisa masuk ke tiga besar sebenarnya. Kita pengen ketemu sama Kazakhstan dulu, soalnya kalau Filipina sudah pernah ketemu, kita pengen coba untuk lawan yang jarang, enggak pernah ketemu," pungkas Adit.