Suara.com - Analis mengapresiasi terobosan baru Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam melakukan klasifikasi saham berdasarkan karakteristik yang spesifik. Papan New Economy yang dirilis BEI akan memudahkan investor dan emiten, juga memotivasi lebih banyak lagi perusahaan startup untuk mencari pendanaan melalui pasar modal.
Direktur Equator Swarna Capital Hans Kwee menjelaskan penerapan Papan Ekonomi Baru punya beberapa manfaat bagi investor dan emiten. Papan ini akan memberikan pemahaman kepada pemodal tentang karakteristik khusus sebuah emiten yakni memiliki pertumbuhan tinggi, mengoptimalkan teknologi untuk inovasi dan memacu produktivitas, berdampak pada perekonomian serta memiliki manfaat sosial.
Dengan karakteristiknya ini, kata Hans, investor perlu menyadari bahwa perusahan yang berada di papan ini memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi dan menjadi trend di masa depan. Maka itu, para pembeli saham di Papan Ekonomi Baru ini tidak bisa mengharapkan hasil investasi yang instan dan jangka pendek.
“Dengan kata lain saham dalam papan ini cocok untuk investasi jangka panjang,” kata Hans.
Hans melanjutkan, manfaat bagi emiten adalah sarana branding sebagai growth company yang prospektif di masa mendatang. Status emiten sebagai penghuni Papan Ekonomi Baru akan menarik perhatian investor institusi ataupun fund manager yang memang memiliki minat tinggi di saham teknologi.
“Papan Ini merupakan peluang yang sangat bagus mengingat saham teknologi mulai rebound, seiring perubahan kebijakan suku bunga The Fed yang bakal lebih moderat,” kata Hans Kwee.
Manfaat lainnya, keberadaan Papan Ekonomi Baru akan menarik lebih banyak lagi perusahaan sejenis GOTO, BELI dan BUKA untuk melantai di pasar modal.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan Papan New Economy merupakan pengakuan dari otoritas bursa tentang sektor bisnis yang telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selama ini, New Economy selalu diperdebatkan dengan Old Economy. New Economy merupakan perusahaan yang memiliki bisnis model baru yang berkaitan dengan teknologi dan menciptakan ekosistem. Perusahaan seperti ini menjanjikan growth opportunity sehingga saham seperti GOTO, BUKA, dan BELI masuk dalam kategorisasi new economy.
Baca Juga: BEI Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Apa Bedanya dengan Bursa Saham?
Dari ketiga penghuni papan new economy, Nico, sapaan akrabnya, melihat GOTO berpeluang paling menarik perhatian karena kontribusinya yang luar biasa besar dalam menggerakkan perekonomian, terutama ekonomi digital.