Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka melemah ke level 6.995 setelah pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup pada level 7.019.
Mengutip data RTI, Senin (5/12/2022), IHSG dibuka turun 23,6 basis poin atau melemah 0,34 persen ke posisi 6.995.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka melemah, pada awal perdagangan indeks ini turun 5,4 basis poin atau melemah 0,55 persen menuju level 984.
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 330 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp302 miliar dan volume transaksi mencapai 26,9 ribu kali.
Baca Juga: Pekan Ini IHSG Ambles 0,48%, Melorot ke Level 7.019
Sebanyak 179 saham berhasil menguat, 106 saham bergerak melemah dan 242 saham bergerak stagnan.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar.
Meski demikian, capital inflow secara year to date (ytd) menunjukkan minat investor asing yang masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.
"Namun masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG cenderung membuat IHSG bergerak sideways," kata William dalam analisanya.
Ia memprediksi momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.
Baca Juga: Anjlok Berturut-turut, IHSG Terjungkal di Angka 7.019 Jelang Akhir Pekan
William memproyeksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.836 dan resistance 7.123. Sementara untuk saham pilihan, ia merekomendasikan BMRI, SMGR, BBNI, TLKM, GGRM, AKRA, CTRA.