Suara.com - Masyarakat yang mengharapkan alat penanak nasi atau rice cooker gratis harus bersabar lebih lama. Pasalnya, masih perlu pembahasan untuk menjalankam program tersebut.
Disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, salah satu yang perlu dibahas antar lembaga yaitu soal anggaran.
"Jadi ya memang sampai saat ini masih dalam tahapan pembahasan. Kan soal anggaran ini nggak cuma kita sendiri, melibatkan beberapa sektor kan, lintas kementerian/lembaga. Jadi tunggu aja hasilnya," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Selanjutnya, Arifin ingin memastikan, masyarakat yang terdaftar dalam penerima rice cooker gratis adalah masyarakat tidak mampu. Jangan sampai, ada masyarakat mampu yang jadi penyelundup data penerima rice cooker gratis.
"Kalau prinsipnya kalo jenis-jenis alokasi itu kan harusnya untuk yang tidak mampu ya, ya kan? Kalau yang udah mampu, jangan dong nggak bisa," jelas dia.
Selain itu, ia mengaku khawatir terkait pemberian rice cooker gratis ke masyarakat tidak mampu. Pasalnya, bisa saja pasokan listrik masyarakat tidak kuat untuk menyalakan rice cooker.
"Tapi kalau entar dikasih kompor listriknya ngejepret baru nyalain dikit jepret, susah lagi. Jadi memang benar-benar masih butuh pendalaman lagi," imbuh dia.
Sebelumnya, Pemerintah berencana untuk memberikan alat penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat. Program itu dinamakan Bantuan Penanak Nasi Listrik (BNPL).
Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketagalistrikan Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Edy Pratiknyo menjelaskan, sebanyak 680 ribu unit rice cooker akan dibagikan ke masyarakat pada tahun 2023.
Baca Juga: Tahun Depan Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis, Ini Syaratnya
Pemberian rice cooker ini bertujuan mendukung pemanfaatan energi bersih dan menghemat biaya memasak bagi masyarakat.
"Paket program ini akan diberikan sekitar Rp500 ribu/masyarakat," ujar Edy dalam Forum Diskusi Publik, Jumat (25/11/2022) lalu
Ia menjelaskan, dalam kajian yang telah dilakukan, menanak nasi dengan menggunakan rice cooker lebih murah dibanding dengan gas LPG.
Edy menjelaskan, menanak nasi dengan sumber LPG 3kg akan memakan biaya Rp16.800/bulan. Sedangkan, biaya menanak nasi dengan rice cooker hanya sebesar Rp10.396/bulan.
"Konsumsi energi menanak nasi per bulan 5,25 kwh, konsumsi energi listrik memanaskan per bulan 19,80 kwh, sehingga biaya menanak nasi sebesar Rp10.396, jadi ada penghematan Rp6.404/bulan," ucap dia.