Suara.com - Komitmen Presiden Joko Widodo alias Jokowi mempersiapkan masa depan bangsa ke anak muda dinilai sangat tepat. Komitmen Presiden ini tak lepas dari arah perjalanan bangsa, dimana Indonesia ke depan akan mengalami bonus demografi dan itu membutuhkan anak-anak muda yang berkompeten.
“Kepercayaan terhadap anak muda itu sangat penting, karena masa depan Indonesia ini adalah masa depan anak muda. Anak muda punya peran sangat penting, apalagi Indonesia ke depan mengalami bonus demografi,” kata tokoh Muda Muhammadiyah Abdullah Keliobas.
Menurut Abdullah, perubahan generasi itu terus terjadi dalam perjalanan bangsa ini, dimana sekarang ini adalah eranya anak muda. Bahkan, momentum Pilpres dan Pemilu 2024 nanti akan didominasi oleh anak-anak muda berkompeten, tidak hanya sebagai pemilih tetapi sebagai pemegang peran strategis.
“Bahkan Pilpres dan Pemilu 2024 nanti akan didominasi anak muda. Menariknya bukan hanya memberikan hak pilih saja, tetapi anak muda ikut memainkan peran-peran strategis yang luar biasa dan negara butuh anak muda,” ujarnya.
“Apalagi di 2024 itu akan menjadi panggung anak muda untuk mengusung perubahan maka, statemen Presiden itu bukan hal yang tabu tapi harus diapresiasi. Karena ini masanya anak muda,” sambungnya.
Terkait dengan komitmen Presiden Jokowi siapkan masa depan bangsa ke anak-anak muda berkompeten, Abdullah mengakui pernyataan Presiden Jokowi perlu mendapat dukungan penuh, karena hal tersebut berangkat dari pribadi Presiden Jokowi yang berasal dari masyarakat biasa, tetapi mampu membawa perubahan besar buat bangsa Indonesia.
“Dia (Presiden Jokowi) berasal dari masyarakat biasa dan mampu membuat perubahan di bangsa ini, apalagi anak-anak muda berkompeten, saya pikir hal itu sangat tepat. Statemen untuk menyiapkan anak muda buat saya itu sangat serius,” ucapnya.
Dikatakan eks pengurus pusat IMM itu, salah satu contoh kepercayaan Presiden Jokowi ke anak muda adalah menunjuk beberapa menteri dari kalangan anak muda, serta mempercayakan staf khusus Presiden dari kalangan milenial. Meski kerja anak milenial itu belum diketahui hingga kini.
“Keseriusan Presiden itu pada penunjukan tiga atau empat menteri dari kalangan anak muda, dan menegangkan staf khususnya dari kalangan milenial. Tapi saya tidak tau ya apa kerjaan mereka, apa peran mereka dan memang harus dievaluasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Masih Ada Kesulitan Saat Distribusi Logistik Pemilu, Jokowi: Infrastruktur Kita Belum Sempurna
“Namun keberpihakan Presiden terhadap anak muda itu perlu diapresiasi ya. Pada intinya ke depan itu masanya anak muda,” jelasnya.
Abdullah pun memastikan pondasi bangsa Indonesia ada pada generasi muda saat ini dan akan datang. Apalagi Indonesia sedang mempersiapkan anak-anak muda terbaik menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 nanti. Untuk itu, perlu ada kesempatan kepada anak muda untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengelola bangsa ini.
“Presiden tidak hanya memberikan kepercayaan kepada anak muda saja, tetapi anak muda harus dilibatkan secara penuh untuk untuk mengawal perubahan. Apalagi kita akan menghadapi tahun emas di 2045, jadi sangat perlu dikasi kesempatan,” bebernya.
Lebih jauh Abdullah, peran anak muda tidak hanya pada ide dan gagasan tetapi perlu diberikan ruang atau melibatkan mereka secara penuh dalam pengelolaan bangsa ini. Bahkan kalau perlu anak muda diberikan kepercayaan untuk mengisi jabatan-jabatan strategis.
“Kita tidak bisa lagi berpikir old main tetapi negara ini harus diatur dengan gagasan newman, dan itu punya anak muda. Muda itu tidak hanya sekedar usia tapi muda itu pada semangat. Kalau orang tua punya semangat muda, maka dia itu juga muda seperti yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi,” tandasnya.